Sejarah Berdirinya Yayasan Az-Zikra, Hingga Detail Desain Masjid

Az-Zikra
Sumber :
  • uloom.id

VIVA – Yayasan Az-Zikra yang didirikan almarhum Ustaz KH Arifin Ilham tengah menjadi sorotan publik. Ini dikarenakan terkait mundurnya sang anak yang juga Ketua Dewan Pembina yayasan, Alvin Faiz. Alvin menjadi viral lantaran menikahi mantan istri sahabatnya. Belakangan, nama Alvin terseret dugaan pengelapan dana Yayasan Az-Zikra. 

Vespa Babe Cabita Laku Rp212 Juta, Uangnya Dipake Bangun Masjid dan Pesantren

Bagaimanakah sejarah berdirinya Yayasan Az-Zikra? Berikut ulasan selengkapnya yang dikutip dari berbagai sumber.

Sejarah Berdirinya Yayasan Az-Zikra, Hingga Detail Desain Masjid

YouTuber Daud Kim Resmi Dilaporkan karena Dugaan Penggalangan Dana Ilegal untuk Bangun Masjid

Sejarah Yayasan Az-Zikra

Pada awalnya, Az-Zikra merupakan kumpulan dari berbagai majelis taklim yang berada di kawasan Mampang, Depok, yang pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al-Amru Bittaqwa. Masjid Al-Amru Bittaqwa sebelumnya merupakan sebuah taman yang digunakan untuk sarana bermain oleh sebagian masyarakat perumahan tersebut.

2 Jukir Liar yang Getok Parkir Rp150 Ribu di Masjid Istiqlal Jadi Tersangka

Karena daerah itu belum memiliki sarana ibadah, masyarakat setempat sepakat agar taman itu dijadikan sebuah masjid sebagai sarana ibadah dan dakwah di daerah tersebut, maka pada 1995 didirikanlah sebuah masjid yang bernama Al-Amru Bittaqwa, nama masjid itu diambil dari nama salah satu guru Ustaz H Arifin Ilham, yang bernama Ustaz Irfan Amara Bittaqwa.

Ustaz Arifin Ilham menyelenggarakan kegiatan dzikir, yang pada awalnya kegiatan dzikir tersebut hanya dilakukan sendiri. Namun secara perlahan, ada pengikut jemaah. Menurut Arifin Ilham, para jemaah menginginkan agar kegiatan dzikir ini tidak hanya fokus pada satu kegiatan saja, tetapi lebih mengembangkan kegiatan dakwahnya. Atas usulan tersebut, Ustaz Arifin Ilham mendirikan majelis zikir yang bernama Az-Zikra.

Az-Zikra terus berkembang, bukan hanya majelis zikir. Az-Zikra yang dipimpin Ustaz Arifin Ilham juga mengisi program manasik haji dan umrah. Az-Zikra bekerja sama dengan beberapa biro perjalanan. Az-Zikra pun kemudian menjadi yayasan yang melayani konsultasi keluarga dan remaja serta mengelola panti yatim.

Perjalanan pembangunan Masjid sejak 2005

Dikutip dari laman situs simas.kemenag.go.id, Yayasan Az-Zikra didirikan sejak tahun 2005. Dimana saat itu Yayasan Az-Zikra mendapat tanah hibah seluas 5 hektar dari pengembang perumahan bukit Az-Zikra Sentul, PT Cigede Griya Permai. 

Lahan seluas 5 hektar ini ditujukan untuk membangun pusat kegiatan Islam (Islamic Centre) yang terdiri dari masjid dan pesantren sebagai pusat dakwah dan pusat ibadah. Sejak dicanangkannya niat tersebut, dibentuklah tim pembangunan Islamic Centre yang di pimpin oleh Uztadz Muhammad Arifin Ilham dan Ir. Achmad Fanani (Arsitek). 

Tugas tim ini antara lain mendesain, serta mencari dana untuk pembangunan masjid dan Islamic Centre. Berkat kerja kerasnya, tim ini membuahkan hasil, sejumlah dana yang diperoleh dari World Islamic Call Society yang merupakan sebuah organisasi dakwah Islam Internasional yang berpusat di Tripoli, Libya. 

Organisasi inilah yang bersedia mendukung seluruh kebutuhan dana pembangunannya. Karena itulah pusat kegiatan dakwah pendidikan dan sosial ini dinamai Qaddafy Islamic Centre, sedangkan masjidnya diberi nama Masjid Muammar Qaddafy, mengambil nama pemimpin negara Libya saat itu.

Pembangunan Masjid dimulai pada 22 Juli 2007 ditandai dengan peletakan batu pertama diiringi sekelompok jamaah yang berhimpun berdoa dalam Dzikir Akbar dipimpin ustadz Muhammad Arifin Ilham. Dzikir Akbar ini memohon agar Allah memberi berkah berdirinya sebuah masjid sebagai tempat untuk berzikir sekaligus pusat dakwah dan ibadah, tempat dipancarkannya kalimat-kalimat Allah SWT. Pada 10 Agustus 2008 dilakukan topping off masjid, yaitu pemasangan ornamen puncak kubah utama masjid. Bangunan selesai dibangun pada 16 Februari 2009.

Detail desain Masjid 

Masjid Muammar Qaddafy terdiri dari 3 bangunan utama dengan luas keseluruhan bangunannya 12.600 m2. Terdapat sebuah menara di sisi Utara Masjid yang tingginya 57 meter. Tiga bangunan utama terdiri dari bangunan terbesar di tengah dan sepasang bangunan serambi yang mengapit bangunan utama.

Peruntukan bangunan utama, selain untuk sholat dan zikir bersama, juga ada bagian untuk kantor sekretariat rumah tangga Masjid, fasilitas pemuliaan jenazah dan perpustakaan. Di bangunan utama dan di bangunan tambahannya, bisa menampung sekitar 6.700 jamaah shalat dan 10.400 jamaah zikir.

Arsitektur bangunan ini memadukan karakter universal arsitektur islam dengan ciri arsitektur lokal Tropis. Elemen karakter universal arsitektur Islam ditandai dengan adanya kubah, portal, lengkung, minaret, ornamen bintang delapan dan kaligrafi. Sementara karakter atap tajuk piramida, emperan besar, empat tiang penyangga keliling menjadi ciri lokal kehadiran arsitektur Tropis.

Makna-makna simbolis

Terdapat beberapa makna simbolis Islam yang terdapat pada bangunan masjid, antara lain berupa 7 lapis lantainya yang merujuk kepada 7 sunnah harian yang utama dijalankan para pecinta zikir. Tujuh lapis lantai ini juga sekaligus cerminan marqom, tingkat kedekatan seorang hamba terhadap Sang Khalik. Ukuran dasar (module) 3,3 m, merupakan ekspresi zikir, jumlah wirid 33 kali bacaan (takbir, tahmid, takbir). Jarak baris antar shaf sholat 1,1 m (kelipatan terkecil dari 3,3 m).

Masjid ini didominasi warna putih. Perlambang jiwa yang bersih. Tampilan kesederhanaan pemangku kegiatan, Muhammad Arifin Ilham, yang selalu berpakaian putih-putih. Tampilan warna lain muncul secara wajar alamiah, seperti Merah karena elemen genteng terakota, dan Hitam pada elemen batu alam.

Di Teras luas bagian Utara masjid terdapat 2 buah payung besar yang dapat dibuka dan ditutup dengan sistem mekanis. Disebutnya Payung Nabawi, karena merupakan replika payung sejenis yang ada di Masjid Nabawi. Saat ini baru 2 buah, nantinya akan aad 6 buah, merujuk pada jumlah rukun iman.

Pondok Pesantren Az-Zikra

Selanjutnya, Az-Zikra juga mendirikan pondok pesantren dengan nama Az-Zikra. Pondok Pesantren Az-Zikra didirikan oleh KH Muhammad Arifin Ilham untuk mencetak Generasi Robbani Ahlul Quran dan Ahli Zikir pada tahun 2015 di Sentul, Bogor. Saat ini digantikan oleh putranya Alvin Faiz, setelah beliau meninggal dunia.

Dikutip dari situs ponpes-azzikra, Masjid Az-Zikra berlokasi di Desa Cipambuan, Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ini berada di dalam komplek perumahan Bukit Az-Zikra, komplek perumahan islami yang digagas oleh pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra, Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

Visi Ponpes Azzikra

  • Mencetak Generasi Robbani Ahli Qur’ani, Dzikir dan Fikir yang menebarkan manfaat untuk seluruh Umat.

Misi Ponpes Azzikra

  • Melahirkan pribadi yang Qur’ani, santun, cerdas dan berkualitas
  • Menguatkan pemahaman Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah
  • Menumbuhkan kekuatan spiritual dan intelektual
  • Menanamkan jiwa Leadership/Kepemimpinan yang Produktif, Kreatif dan Inovatif
  • Membangun Pribadi yang kokoh dan faham dalam beragama (Tafaqquh Fiddin)

Tujuan Ponpez Azzikra

  • Melahirkan Santri yang hafal Al-Quran dan Mampu mengamalkan isi kandungannya
  • Memahami Ulumussyar’iyyah secara teori dan praktek
  • Memiliki kecakapan dalam komunikasi bahasa Arab dan Inggris
  • Memiliki kesadaran beribadah yang didasari dengan pemahaman agama yang benar
  • Lulus UN standar Nasional
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya