Akui Ekonomi Mandek Akibat PPKM, Ridwan Kamil Atur Strategi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai terus menunjukkan dampak serius pada upaya pemilihan ekonomi. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku, dampak penerapan PPKM membuat aktivitas ekonomi tersendat.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Namun kabar baiknya penurunan kasus menurun dan semakin membaik. “Alhamdulillah COVID-19 sudah terkendali tinggal ekonomi bangkit dan melompat,” ujar Ridwan Kamil, Senin 23 Agustus 2021.

Baca juga: PPKM Level 3, Sertifikat Vaksin Masih Jadi Syarat Masuk Mal

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Untuk itu, Emil mengatakan, kini harus ada strategi baru agar dampak tak semakin berlarut. Terutama strategi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan pengeluaran pemerintah. Ridwan meminta para ekonom membantu merumuskan strategi tepat sasaran. 

“Mudah-mudahan strategi ini mendapatkan penguatan dari para ahli ekonomi. Apalagi Pemda Provinsi Jabar selalu mengedepankan kolaborasi dan inovasi,” ujar

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Berkat keberhasilan penerapan PPKM, mesin perekonomian di Jabar dianggap sudah bergerak lebih cepat. “Dalam perspektif ekonomi hari hari ini saya laporkan keretanya sudah bergerak lebih cepat lagi. Sudah tidak ada lagi zona merah yang menandakan ekonomi Jawa barat siap bergerak lagi,” tambahnya. 

Maka dari itu, sentra vaksinasi massal terus digelar di beberapa wilayah di Jabar. Apalagi pertumbuhan ekonomi di Jabar pada kuarta lI/2021 meningkat di angka 6,17 persen. 

“Sekarang dengan vaksinasi ini kita berharap kedaruratan sudah lewat vaksinasi insyaallah beres Desember. Dari sisi ekonomi kita tentu bersenang hati bahwa telah tumbuh ekonomi di 6,17 persen di caturwulan dua,” ungkapnya. 

“Berita baiknya lagi, investasi selalu menjadi nomor satu. Ekspor sampai akhir semester ini kita menyumbangkan tertinggi di sekitar 15,6 persen,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya