Oknum TNI Serda JS Disebut Pukuli Lurah hingga Lebam-lebam, Viral

Ilustrasi kekerasan.
Sumber :
  • Pixabay/ ToNic-Pics

VIVA – Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/ Pematang Siantar, Sumatera Utara masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap oknum TNI yakni Serda JS diduga melakukan pemukulan terhadap seorang lurah bernama Walmaria Zaluhu.

Sang Kakak Ungkap Ada Oknum Datangi Lokasi Syuting Minta Tak Lanjutkan Syuting Film Vina, Kenapa?

"Masih didalami, masih diperiksa di POM," kata Kapenrem 022/Pantai Timur, Mayor Sondang Tanjung kepada wartawan pada Selasa 24 Agustus 2021.

Diduga kasus pemukulan dilatarbelakangi dengan persoal pribadi antara korban dan oknum TNI tersebut. Walmaria merupakan Lurah Kelurahan Asuhan Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Viral Harley-Davidson Naik JLNT Antasari, Ahmad Sahroni Mengaku Geram

Sondang menjelaskan baru ada hasil pemeriksaan sementara antara Walmaria dan Serda JS. Keduanya, memberikan keterangan yang berbeda dari duduk permasalahan itu.

"Pelapor dan telapor masih didalami terus. Karena belum sinkron keteranganya," tutur Sondang.

Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 Maju Pilgub DKI Jalur Independen

Sondang menjelaskan penyebab pemukulan ini bukan karena masalah operasi yustisi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang melibatkan Satgas COVID-19.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemukulan tersebut masalah terkait pribadi," kata Sondang.

Sebelumnya, Walmaria membagikan posting-an kronologi kejadian dialaminya berserta video dengan wajah lebam dan berdarah. Postingan itu, viral di Facebook.

Walmaria mengaku dianiaya oknum Bhabinsa TNI berinisial JS yang bertugas di Tapanuli Utara.

"Kepada Yth. Bapak Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, KASAD, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Walikota Pematangsiantar, Bupati Tapanuli Utara.
Kronologis kejadian:
Seorang oknum Bhabinsa (JS) Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara yg seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Taput, tetapi malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kec. Siantar Timur, Kota Pematangsiantar
," tulisnya.

Walmaria mengatakan dia dianiaya lantaran oknum TNI bernisial JS itu tidak terima diingatkan agar warung kelontongnya mematuhi protokol kesehatan mengingat saat ini Kota Pematang Siantar, berstatus PPKM level 4.

"Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 Wib, petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya. Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya  yang mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya,"tulis Walmeria.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya