Kasus COVID-19 Turun, Tempat Isolasi Terpusat di Semarang Mulai Kosong

Tempat isolasi terpudat Rumdin Wali Kota Semarang.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Kasus aktif COVId-19 di Kota Semarang terus mengalami penurunan. Dari pantauan data di website resmi siagacorona.semarangkota.go.id per Rabu, 25 Agustus 2021 pukul 10.45 WIB, angka kasus aktif COVID-19 tercatat 149 orang, terdiri dari warga Kota Semarang 96 orang dan warga luar kota yang dirawat 53 orang. 

Tugas Nokia Sudah Tuntas

Turunnya jumlah kasus membuat tempat isolasi terpusat yang selama ini dipakai untuk merawat pasien COVID-19 mulai lengang. Bahkan sebagian sudah kosong dan ditutup, antara lain Miracle Healing centre (MHC) di kawasan Marina dan Balai Diklat kota Semarang di Ketileng yang sudah mulai ditutup sejak Selasa, 24 Agustus 2021.

Tempat isolasi lainnya juga hanya dihuni sedikit pasien. Seperti rumah dinas Wali Kota Semarang yang dijadikan tempat isolasi terpusat, saat ini hanya ditempati 8 pasien sehingga tenaga medis yang menangani pun menyesuaikan. Sebagian nakes dialihkan tugasnya untuk melayani vaksinasi di beberapa tempat.

Ribuan Orang di Brebes Rayakan Kemenangan Indonesia U-23

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Abdul Hakam mengatakan, saat ini bed occupancy rate (BOR) di Kota Semarang tinggal 10 persen. 

"BOR kita hanya tinggal 10 persen saat ini. Warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah juga hanya sekitar 45 orang saja. Sisanya ada di rumah sakit. Kita berharap yang isoman bisa ke rumdin saja," kata Hakam.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, dr. Susi Herawati mengungkapkan, saat ini  isolasi di RSUD tinggal 15 pasien yang dirawat inap dan 5 orang di ICU isolasi. 

"Sangat menurun drastis. Jadi, dari 118 bed rawat inap isolasi yang kami sediakan, hanya terisi 15 dan dari 39 ruang ICU isolasi hanya terisi 5 pasien," ujar Susi saat dikonfirmasi VIVA, Rabu, 25 Agustus 2021.

Wali Kota Semarang meminta agar warganya tidak lengah. Meski status PPKM Kota Semarang sudah turun ke level 3, warga tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Laporan Teguh Joko Sutrisno
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya