7 Fakta Siswa di Ciamis Meninggal Dunia usai Suntik Vaksin

Ilustrasi suntik vaksin
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Berikut 7 fakta siswa di Ciamis meninggal dunia usai suntik vaksin. Siswa tersebut bernama Cahyono kelas XI SMK swasta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dia meninggal sehari setelah melakukan vaksinasi.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Fakta-fakta Siswa di Ciamis Meninggal Dunia

Lakukan Vaksin di Sekolah

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Pada hari Rabu, 1 September 2021, Cahyono mengikuti vaksinasi di SMAN 1 Sindangkasih. Dia datang ke lokasi pagi hari, namun baru mendapat giliran disuntik vaksinasi siang menjelang sore.

Mengeluh Sakit Setelah Vaksin

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Setelah disuntik vaksin, Cahyono pulang ke rumah. Ia mengeluhkan merasa lelah dan lambungnya sakit. Menurut orang tuanya, ia juga sempat meminta makan daging ayam. Setelah itu ia beristirahat.

Kejang-kejang dan Meninggal

Orang tua Cahyono melihat anaknya kejang-kejang pada Kamis (2/9/2021) subuh. Lalu orang tuanya menghubungi dokter untuk memeriksakan anaknya. Sayangnya, ketika dokter datang, siswa itu sudah meninggal dunia.

Nono, ayah Cahyono, membenarkan kabar bahwa anaknya meninggal dunia setelah divaksin, dan sebelumnya mengalami keluhan gangguan lambung, lelah dan pusing.

Nekat Vaksin karena Ingin Belajar Tatap Muka

Cahyono menjalani vaksinasi karena ingin mengikuti pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Jika tidak melakukan vaksin, siswa harus belajar secara daring. Dikabarkan bahwa dia mempunyai penyakit bawaan gangguan pada organ lambung.

Respons Pemerintah

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul mendatangi rumah Cahyono di Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, untuk berbelasungkawa.

Uu mengatakan bahwa belum ada kepastian meninggalnya siswa ini, apakah penyebab sehabis disuntik vaksin atau bukan. Uu tetap mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut divaksin. Sebab, vaksinasi itu salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi virus corona.

Bukan karena Vaksin?

Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra meminta masyarakat untuk jujur dengan kondisi tubuh saat akan divaksinasi.

Yana mengatakan bahwa siswa itu memiliki riwayat penyakit bawaan. Menurutnya, kemungkinan siswa itu tidak menyampaikan saat tahapan skrining. Yana meminta masyarakat yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 harus jujur dengan kondisi masing-masing. 

Tak Ada Paksaan untuk Vaksinasi

Mengenai informasi salah satu siswanya meninggal setelah divaksin, Kepala SMK Galuh Rahayu Sindangkasih M Rizal Abdilah mengatakan bahwa tidak ada paksaan kepada siswanya untuk divaksin.

Bahkan dia tidak menganjurkan siswa yang memiliki penyakit bawaan untuk divaksin. Menurutnya, dalam proses vaksinasi itu sudah sesuai dengan SOP, dari mulai skrining sampai disuntik vaksin. Bahkan ada anak yang menangis karena tidak lolos pemeriksaan skrining.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya