Gara-gara Limbah Ciu, Ikan di Bengawan Solo Mabuk

Warga tengah mencari ikan di Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah ciu.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodik.

VIVA - Pencemaran limbah industri alkohol di Sungai Bengawan Solo menyebabkan ikan yang hidup di aliran sungai itu mabuk. Tak pelak kondisi itu menyebabkan warga ramai-ramai menangkapi ikan tersebut untuk dijual.

Optimalkan Klinik Ekspor Bea Cukai, Perusahaan Pupuk Ini Lepas Ekspor Perdana ke Timor Leste

Operator pompa intake PDAM Toya Wening Solo, Purnomo, mengatakan Sungai Bengawan Solo tercemar limbah ciu pada Selasa kemarin. Akibat pencemaran itu menyebabkan air sungai menjadi pekat.

“Limbah ciu itu dibuang ke Sungai Samin yang selanjutnya mengalir ke Sungai Bengawan Solo. Warna airnya kuning kalau pas tercemar,” kata dia, Rabu, 8 September 2021.

Perajin di Bantul Ini Ubah Limbah Jadi Kerajinan Logam Beromset Ratusan Juta Per Bulan

Selain tidak layak untuk diolah di instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi menjadi air bersih untuk didistribusikan ke pelanggan PDAM. Kondisi air yang tercemar limbah ciu itu juga menyebabkan ikan yang hidup di aliran sungai itu menjadi mabuk. Tepatnya mulai aliran pertemuan Sungai Samin dengan Sungai Bengawan Solo hingga pompa intake di Kadokan.

“Ikan-ikan itu banyak yang mabuk, kalau mati nggak,” kata dia.

Tiga Pelajar di Blitar Terekam Mabuk di Tengah Sawah, Diduga Konsumsi Arak Jawa Campur Soda

Baca juga: Air Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, PDAM Hentikan Operasional

Dengan kondisi ikan yang mabuk, dikatakan Purnomo, ikan-ikan di Bengawan Solo menjado mudah ditangkap oleh warga. Bahkan, untuk menangkapnya tak perlu alat bantu seperti penjaring.

“Kalau kondisi mabuk pasti ditangkap dengan tangan kosong pun bisa. Kalau di sekitar intake itu warga sambil nylulup (menyelam) itu tinggal nangkapi dengan tangan karena ikannya nggak gerak,” katanya.

Banyak warga yang mencari ikan ketika kondisi air sedang tercemar limbah ciu. Ikan-ikan yang berhasil ditangkap warga dengan mudah itu langsung dijual ke konsumen.

“Kalau dijual hampir Rp100 ribu karena itu satu renteng. Satu renteng itu isinya bisa lebih dari 30 ekor. Biasanya itu ikan-ikan nila ukuran tiga jari sampai empat jari itu,” katanya.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai kondisi air di Sungai Bengawan Solo saat ini, Purnomo menyatakan bahwa saat ini sudah bersid tidak keruh seperti pada hari kemarin yang tercemar limbah ciu.

“Biasanya kalau sudah rame dan viral terus pembuangan limbahnya berhenti dan saat ini airnya bersih,” kata dia.

Sedangkan pompa intake yang menyuplai bahan air baku dari Bengawan Solo ke IPA Semanggi telah beroperasi sejak kemarin siang.

“Dari kemarin jam 13.00 WIB dan sore sudah beroperasi pompanya karena airnya sudah tidak keruh ketika tercemar limbah ciu,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya