Warga Bandung Divaksin Moderna di RS Antisipasi Risiko Efek Kompleks

Seorang tenaga kesehatan di satu rumah sakit di Kota Bandung memperlihatkan botol vial berisi vaksin COVID-19 buatan Moderna.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan bahwa vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Moderna untuk masyarakat umum di ibu kota Jawa Barat itu dilaksanakan di rumah sakit untuk mengurangi risiko efek samping pascaimunisasi.

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Dari vaksinasi yang berlangsung, vaksinasi Moderna di Kota Bandung sudah diberikan kepada 21.712 orang tenaga kesehatan. Menurutnya, vaksinasi Moderna ini sangat tepat dilakukan di rumah sakit. 

"Moderna ini kejadian pascaimun-nya berbeda. Jika Sinovac atau Sinopham virus yang dimatikan cenderung tidak ada efek setelah vaksin, tapi kalau Moderna, itu virus yang dilemahkan jadi lebih cepat bereaksi. Itu yang harus hati-hati dijelaskan," kata Yana di Bandung, Senin, 4 Oktober 2021.

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini

Yana memastikan, warga Bandung dapat mengakses vaksinasi Moderna di sejumlah rumah sakit di kota itu, di antaranya di di RSUD, RSKIA, RS Al-Islam dan RSHS. Masing-masing rumah sakit mendapatkan jatah vaksin Moderna sebanyak seribu dosis.

Hingga akhir September, katanya, vaksinasi di Bandung melampaui 85 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua di atas 57 persen. "Saya kira percepatannya luar biasa, selama vaksinnya ada. Karena Bandung vaksinatornya banyak dan fasilitas yang dipakai juga banyak bisa di sekolah, kampus, rumah sakit, tempat terbuka, di instansi juga," katanya.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Direktur Utama RSUD Ujungberung Mulyadi mengungkapkan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Namun, untuk pemberian vaksin Moderna diutamakan bagi masyarakat yang sama sekali belum pernah menerima vaksin.

Pendaftaran vaksinasi dengan Moderna bisa dilakukan melalui aplikasi yang diumumkan melalui akun Instagram resmi RSUD. Berdasarkan pengalaman selama ini, pendaftar melebihi kuota yang disediakan, misalnya mencapai 1.000 orang per hari padahal kuotanya hanya 500 orang per hari.

Melihat antusiasme masyarakat ini, Mulyadi berharap lembaganya bisa mendapat tambahan kuota vaksin sehingga target cakupan vaksinasi di Kota Bandung bisa segera tercapai guna mempercepat pembentukan kekebalan kelompok alias herd immunity.

"Alhamdulillah kesadaran masyarakat untuk divaksin lebih besar sekarang. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir karena partisipasi masyarakat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya