- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah, disetop sementara menyusul temuan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri di Semarang, Senin, 1 November 2021, membenarkan kabar tentang penghentian sementara pelaksanaan PTM mulai tingkat TK, SD, hingga SMP. "Betul dihentikan sementara karena ada temuan siswa yang positif," katanya.
Saat ini, kata dia, masih dilakukan penelusuran kontak erat terhadap siswa dari sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 tersebut. Tercatat lebih dari 20 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA yang dilaporkan terdapat siswanya positif COVID-19.
Seluruh siswa SMP dan SMA di Kota Semarang telah tuntas divaksin. Meski demikian, katanya, para siswa itu tetap terkonfirmasi COVID-19. Penghentian PTM itu akan dilakukan selama sepekan ke depan.
Sementara berdasarkan laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 14.00 WIB tercatat 22 kasus positif COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Total jumlah kematian akibat COVID-19 tercatat mencapai 6.493 orang.
Kerumunan
Pada 15 September, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginspeksi secara mendadak (sidak) pelaksanaan PTM di sejumlah sekolah, di antaranya di SMPN 33 Kota Semarang.
Dia kesal ketika mendapati para siswa yang berkerumun di depan kelas dan mereka mengaku sedang menunggu guru masuk. Ganjar langsung menegur para guru di sana dan mempertanyakan hal itu dibiarkan saja.
"Tolong dijaga, Bu, ini banyak orang tua waswas, anaknya aman apa tidak saat di sekolah. Tolong itu diingatkan, jaga anak-anak kita," ujarnya.
Saat bertanya kepada siswa mengapa mereka berkerumun, ia mendapat jawaban bahwa mereka sedang menunggu guru masuk kelas. Namun saat menunggu para siswa malah ngobrol dengan jarak kurang dari satu meter, bahkan ada yang berpegangan, bahkan spontan memeluk temannya saat ditanya.
"Ini sudah diajari protokol kesehatan, belum? Ayo jaraknya—sama yang tadi pegang-pegang temannya langsung cuci tangan, ya," imbau Ganjar kepada para siswa.
Ganjar lalu menemui guru dan memberi arahan agar para guru membentuk satgas untuk berpatroli di sekolah demi memastikan para siswa menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Pelanggaran sekecil apa pun terhadap protokol kesehatan, katanya, dapat mendatangkan bahaya. (ant)