Sumbar 2 Kali Diguncang Gempa, BMKG Minta Masyarakat Tenang

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Gempa bumi mengguncang Sumatra Barat hingga dua kali. Peristiwa itu terjadi pada Senin 29 November 2021 malam tadi. Getaran lindu ini dirasa cukup kuat. Sempat membuat heboh warga walaupun hanya beberapa saat.

BNPB: 67 Orang Meninggal, 20 Hilang, dan 44 Luka-luka Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Gempa pertama terjadi pada pukul 22.24 WIB dengan magnitudo 4.6.

Gempa bumi ini berlokasi di 2.32 lintang selatan dan 99.70 bujur timur atau 14 kilometer baratdaya Pulau Sipora, Kepulauan Kabupaten Mentawai, Sumatra Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Hujan Berpotensi Turun di Dua Wilayah Jakarta Hari ini

Selang satu menit tepatnya pada pukul 22.25 WIB, lindu dengan magnitudo yang sama kembali menggetarkan Ranah Minang. Gempa kedua ini, terekam berada di lokasi 1.25 lintang selatan dan 99.79 bujur timur atau 72 kilometer baratdaya Padang dengan kedalaman 16 kilometer.

“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini (Gempa kedua), merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Mentawai Fault System,” kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Irwan Slamet, Selasa 30 November 2021.

Gempa M 5,4 Guncang Kepulauan Seribu, Tak Berpotensi Tsunami

Tidak Berpotensi Tsunami

Lebih lanjut Irwan Slamet, berdasarkan informasi yang dihimpun, getaran gempa bumi ini dirasa oleh sebagian masyarakat di beberapa wilayah seperti kota Padang, Kota Pariaman, dan Kota Padang Panjang.

Meski dirasa cukup kuat, menurut Irwan Slamet hingga kini belum ada laporan terkait adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.01 WIB, hasil monitoring menunjukkan belum adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kita imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutup Irwan Slamet.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menganalisis peta sebaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dalam rapat koordinasi penanganan dampak bencana banjir lahar dingin di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu, 15 Mei 2024.

Kepala BMKG Ingatkan Sumatra Barat Harus Segera Miliki Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang

BMKG meminta Sumatra Barat segera memiliki sistem peringatan dini bencana banjir bandang ataupun lahar dingin Gunung Marapi yang sangat rawan melanda daerah tersebut.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024