NU Gelar Muktamar ke 34, Ini Kata Ketum Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Malang, Senin, 2 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lucky Aditya.

VIVA – Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Muktamar ke 34 di Lampung sejak 22 hingga 25 Desember 2021. Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir pun menyampaikan selamat muktamar kepada pengurus dan anggota NU.

Doa dan Harapan Ketua NU Klaten untuk Sudaryono Jika Kelak Jadi Jateng 1

"Semoga muktamar dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sukses yang menghasilkan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan dan kemaslahatan NU, umat,  bangsa, dan kemanusiaan di ranah global," kata Haedar dalam keterangannya, Kamis 23 Desember 2021.

Sejalan dengan tema muktamar yaitu ”Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia”, dia percaya bahwa NU akan semakin maju, mandiri, dan menebar damai di tengah dinamika kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta yang kompleks saat ini.

PP Muhammadiyah Surati Jokowi Jelang Pembentukan Pansel KPK

"NU bersama Muhammadiyah dan organisasi keagamaan yang lahir sebelum kemerdekaan telah membuktikan diri sebagai gerakan keislaman yang berjuang untuk Indonesia merdeka serta membangun Indonesia dengan pengkhidmatan tinggi yang menyatukan keislaman dan kebangsaan secara integratif," ujar Haedar.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir

Photo :
  • VIVAnews/Syaefullah
5 Pesan Ketum Muhammadiyah Untuk Jamaah Haji Indonesia

Haedar menjabarkan bagi NU dan Muhammadiyah, Indonesia dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 telah selesai atau final sebagai rumah berbangsa dan bernegara milik bersama.

"Kedua ormas terbesar ini hadir sebagai representasi Islam moderat yang menampilkan wasathiyah Islam yang rahmatan lil'alamin," kata Haedar.

Haedar menambahkan kedua ormas yaitu NU dan Muhammadiyah menjadi pilar yang menyatukan bangsa dalam spirit Bhineka Tunggal Ika, sekaligus menampilkan karakter keindonesiaan yang religius dan tengahan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila, agama dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Tantangannya bagaimana ke depan kedua ormas Islam moderat tersebut mampu menjadi kekuatan yang berada di garda depan dalam membawa Indonesia berkemajuan sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju sesuai jati dirinya yang dilandasi tiga nilai utama tersebut," kata Haedar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya