Pekan Depan, Sekolah di Kota Malang PTM 100 Persen

Kepala Dinas Pendidian dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang di Provinsi Jawa Timur akan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada pekan depan. Kini pada masa uji coba pembelajaran tatap muka siswa SD-SMP masih 50 persen. 

PTM Kembali Aktif, Sun Life Dorong Kesadaran Kesehatan Anak di Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana mengatakan, pembelajaran tatap muka 100 persen belum bisa diterapkan di semua sekolah di Kota Malang. Sebab ada beberapa sekolah baru yang harus melengkapi fasilitas protokol kesehatan seperti SMPN 28, SMPN 29, dan SMPN 30. 

"Nanti rencana tatap muka 100 persennya mulai minggu depan. Tapi juga bertahap, tidak harus semua sekolah. Jadi harus kami siapkan dulu, istilahnya bertahaplah (tatap muka 100 persen)," kata Suwarjana, Selasa, 4 Januari 2022. 

Kemendikbud: Siswa Positif COVID-19, PTM Sekelas Disetop Bukan Sekolah

Suwarjana mengatakan, rencana ini harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada wali murid atau orangtua siswa. Alasan menerapkan skema sekolah tatap muka di Kota Malang karena capaian vaksinasi tenaga pendidik, murid hingga leveling PPKM di Kota Malang sudah memenuhi syarat. 

"Karena kalau langsung 100 persen nanti orang tua pasti kaget. Kami juga harus mendapat dukungan orang tua untuk mengizinkan. Akhir Januari, insyaallah sudah 100 persen semua. Alhamdulillah, sesuai dengan SKB (Surat Keputusan Bersam) 4 Menteri itu kita masuk semua, dalam arti sudah memenuhi syarat," ujar Suwarjana.

USU Jadwalkan Perkuliahan Tatap Muka September 2022

Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau PTM di sejumlah sekolah.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

Suwarjana mengungkapkan, vaksinasi untuk tenaga kependidikan dan guru sudah mencapai 100 persen. Lalu untuk vaksinasi murid usia 12 tahun ke atas juga sudah 100 persen. Level PPKM sudah berada di level 1 sehingga sudah memenuhi syarat pertemuan tatap muka. 

"Kita nanti kisaran empat sampai lima jam (jam sekolah). Kita coba dululah sekolah tatap muka 100 persen ini. Baru kalau aman bisa kita tambah jam belajarnya. Kita kejar 100 persennya dulu, mungkin tiga sampai empat jam saja dulu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya