Dosen Unesa Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi

Ilustrasi pelecehan seksual.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Salah seorang dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berinisial H diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya berinisial A saat bimbingan skripsi. Pihak kampus pun turun tangan dan mengusut kasus tersebut.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Kehebohan dugaan pelecehan seksual di lingkungan Unesa itu bermula dari unggahan akun Instagram @dear_unesacatcallers beberapa waktu lalu. Akun tersebut bercerita bahwa kejadian bermula ketika seorang mahasiswi berinisial A sedang melakukan bimbingan skripsi di lantai Gedung K1, yang dulu sekitar awal tahun 2020 digunakan sebagai gedung jurusan hukum.

Sebagaimana pada umumnya, mahasiswi A menunggu waktu senggang dosen H untuk bimbingan skripsi. "Bimbingan berjalan seperti biasanya, dengan diskusi dan tanya jawab. Tetapi nampaknya H memanfaatkan situasi kelas yang sepi untuk melancarkan aksinya," tulis akun @dear_unesacatcallers.

Mahasiswi dan IRT Jual Diri di Michat Demi Kebutuhan Hidup, Sekali Kencan Rp 200 Ribu

Sang dosen kemudian mendekati korban dan menyampaikan kalimat ‘Kamu cantik’, lalu mencium korban. Sejak kejadian itu, mahasiswi A merasa ketakutan untuk melakukan bimbingan skripsi. Padahal, dia harus menyelesaikan revisi skripsi sebelum tanggal terakhir Surat Penetapan Kelulusan (SPK).

Aksi dosen untuk mendekati A ternyata tak hanya dilakukan di kampus saja. Dosen H ternyata juga beberapa kali melakukan panggilan video kepada A dengan menggunakan aplikasi WhatsApp. Masalahnya, saat melakukan panggilan tersebut, dosen H tak memakai busana atas.

Kasus Penganiayaan Sesama Mahasiswi di Karawaci, Korban Minta Tersangka Dihukum Berat

Dikonfirmasi wartawan, Humas Unesa Vinda Maya mengaku bahwa pihaknya telah membentuk tim dari Jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum untuk mengusut kasus itu. Tim tersebut kini tengah melakukan investigasi dan menghimpun bukti-bukti untuk mengungkap tuntas kasus itu secara terang-benderang.

"Tim melakukan investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap dugaan tindakan kekerasan seksual ini," ucapnya.

Baca juga: Motif Begal Payudara di Kemayoran karena Suka pada Korban

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya