Klaster COVID-19 di SMA Warga Solo Bertambah

SMP dan SMA Warga Solo
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

VIVA – Jumlah kasus positif COVID-19 di SMA Warga Solo, bertambah 9 orang. Dengan tambahan tersebut, maka kini jumlah siswa, guru maupun karyawan yang terpapar di sekolah tersebut sudah mencapai 21 orang.

Kepala Sekolah SMA Warga Solo, Purwoto mengatakan tambahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan tracing yang dilakukan terhadap 225 orang di lingkungan sekolan tersebut. Adapun yang menjalani swab polyemerase chain reaction (PCR) itu meliputi guru, siswa, tenaga pendidik dan karyawan.

“Dari sembilan orang yang positif itu terdiri dari dua guru, satu karyawan kantor yayasan dan enam siswa,” kata dia saat ditemui di SMA Warga Solo, Jumat, 28 Januari 2022.

Dijelaskan Purwoto, mereka yang terpapar virus Corona tersebut akan menjalani isolasi mandiri. Hal tersebut sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan Solo perihal penanganan bagi pasien yang terpapar positif COVID-19.

“Mereka menjalani isolasi mandiri atau tindakan lain sesuai dengan prosedur ketat dari Dinas Kesehatan. Sedangkan yang hasilnya negatif agar membatasi aktifitas di luar dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat,” ujar dia.

Yang Positif Tanpa Gejala

Disinggung mengenai kondisi para guru dan siswa serta pegawai yang terkonfirmasi positif, ia memastikan kondisinya tanpa gejala dan tidak memerlukan perawatan intensif. 

“Dari yang terkonfirmasi positif ini semuanya OTG,” sebutnya.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Dengan munculnya klaster penyebaran COVID-19 di sekolah tersebut, Purwoto mengaku kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sebelumnya telah berjalan dengan normal, langsung dihentikan. Sebagai gantinya, kini para siswa mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumahnya masing-masing.

“Dari sisi pelayanan pendidikan, sekali lagi kami mengikuti regulasi SKB 4 Menteri sekaligus arahan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah untuk kembali lagi ke pembelajaran jarak jauh selama 14 hari ke depan,” katanya.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Namun keputusan itu bisa berubah jika sebelum batas waktu yang ditentukan itu menunjukkan perkembangan yang baik terkait klaster tersebut. “Jika ada perkembangan positif dan kondusif tidak harus 14 hari untuk memulai pembelajaran tatap muka,” kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19 di sekolah swasta itu mencapai 12 orang. Kasus itu bermula ketika ada salah satu guru yang dinyatakan positif. Dari hasil itu kemudian dilakukan tracing dan menyasar kontak dekat guru tersebut karena sebelumnya bersama dengan siswa dan guru lainnya melakukan pengambilan video untuk lomba di salah satu destinasi di Boyolali.

Masih Banyak Siswa SMA dan SMK Bingung Mau Kerja Apa

“Adanya penemuan kasus guru yang positif, kemudian 12 kontak dekat yang meliputi guru, tenaga pendidik dan siswa menjalani tracing. Hasilnya sebanyak 11 orang positif,” sebutnya.

CCTV pelajar SMP dianiaya sesama pelajar di Makassar.

Geger Seorang Pelajar SMP Terkapar Dikeroyok Sesama Pelajar, Pelaku Panik Ada CCTV

Aksi biadab dilakukan sejumlah pelajar SMP dan SMA. Mereka melakukan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap seorang pelajar SMP. Peristiwa ini pun viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024