Takut Disuntik, Gubernur Edy Pilih Cabut Gigi ke Dukun

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bercerita tentang dirinya takut disuntik. Hal itu membuat mantan Ketua Umum PSSI ini, memilih cabut gigi ke dukun ketimbang dokter gigi.

Gunakan Kapal Kayu, 51 Orang Etnis Rohingya Berlabuh di Kabupaten Langkat

Cerita tersebut diungkapkan Edy Rahmayadi saat acara Temu Wicara Gubernur Sumatera Utara Dengan Tokoh Adat, Toko Agama dan Toko Budaya Dalam Rangka Penyuluhan Tatanan Kehidupan Baru COVID-19, di rumah dinas Gubernur di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat, 11 Februari 2022.

Karena takut dengan jarum suntik, Edy mengatakan, dia lebih memilih pergi ke praktik dukun di Jalan Garu, Kota Medan. 

Dukung Bobby Nasution Maju di Pilgub Sumut, BPP: Sosok Anak Muda Berkualitas

Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi

Photo :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

"Suntik itu, menjadi persoalan sama saya. Untuk cabut gigi saya ke dukun, (jalan) Garu sana dicabut gini aja pak. Dokter-dokter ini, perlu belajar ini," kata Edy.

PAN Siap Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Zulhas Bilang Medan Berkembang Pesat

Mantan Pangkostrad itu mengungkapkan bahwa di tempat praktik dukun yang melayani cabut gigi sakit, dia hanya disuruh menggigit daun sirih. Dengan menggunakan alat yang dimiliki sang dukun, gigi yang sakit tercabut dengan cepat, tanpa harus disuntik untuk dibius. "Suruh gigit sirih saya," ujar mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Edy mengatakan, dia takut disuntik sehingga menolak dicabut gigi yang sakit oleh dokter. Saat hendak dicabut, dokter tersebut pertama kali akan melakukan pembiusan dengan cara disuntik. "Ke dokter gigi, suntik di mata saya. Saya tidak mau," tutur Edy.

Namun demi imunitas dirinya, Edy mengatakan, rasa takutnya dihilangkan agar bisa disuntik vaksin oleh vaksinator. Suntik vaksin itu sudah tiga kali dilakukannya dengan perincian dosis pertama, kedua dan ketiga.

"Tapi, ini saya aneh. Saya sudah divaksin tiga kali. Vaksin pertama ditonton orang banyak lagi. Itu lah saya takut suntik pak. Tapi, saya sudah tiga kali disuntik (vaksin)," kata Edy.

Edy mengimbau masyarakat Sumatera Utara untuk tidak takut divaksin. Karena, vaksinasi ini sangat diperlukan dalam menekan penyebaran COVID-19 di provinsi ini. "Ini mau lah divaksin, apa itu vaksin, susah kali dibilang," katanya. 

Tumpol Simanjuntak, tukang becak yang dianiaya oknum Brimob menggunakan kursi roda saat membuat laporan di Bidang Propam Polda Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Viral Aksi Brutal Oknum Brimob Aniaya Tukang Becak, Polda Sumut Buka Suara

Sebuah video viral memperlihatkan aksi brutal oknum polisi, yang bertugas di Brimob Polda Sumut diduga menganiaya tukang becak motor (Betor) di Kota Medan.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2024