Korban Tewas Kapal Karam di Maluku Lima Lansia dan Seorang Balita

FOTO ARSIP - Tim SAR Basarnas Ambon, Maluku, Selasa, 30 November 2021, menghentikan operasi pencarian setelah berhasil menemukan jasad seorang nelayan yang tenggelam di kedalaman 25 meter.
Sumber :
  • ANTARA/Daniel

VIVA – Basarnas menyatakan sebanyak enam orang meninggal dunia dalam musibah kecelakaan laut akibat tenggelamnya longboat Rajawali di Perairan Tanjung Burang, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, pada Senin, 21 Februari 2022.

Kapal KM Bukit Raya Terbakar, Ribuan Calon Penumpang Gagal Berangkat ke Surabaya

"Korban yang meninggal dunia kebanyakan berusia lanjut dan ditambah seorang balita berjenis kelamin perempuan yang usianya antara enam hingga delapan tahun," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Selasa.

Ia menjelaskan lima korban meninggal dunia yang telah terdentifikasi antara lain Oinar Uar Husin (72 tahun), Mboisiti Rumra (88 tahun), Tajali Salamun (66 tahun), Suryati Fer (70 tahun), Ahad Renel (70 tahun), sedangkan satu balita perempuan belum diketahui identitasnya.

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Musibah kecelakaan kapal ini diketahui Basarnas setelah menerima informasi dari seorang warga bernama Memet (39 tahun) yang merupakan warga Ohoi Banda Efruan, Kecamatan Kei Besar Utara Timur.

Ia menerangkan bahwa pada Senin pagi, longboat yang mengangkut 25 orang, termasuk nakhoda, berangkat dari Watdek, Kota Tual menuju Desa Banda Eli, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Maluku Tenggara.

Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

Ilustrasi/Tim SAR lakukan penyelamatan

Photo :
  • Basarnas

Namun setiba di Perairan Tanjung Burang, pukul 14.40 WIT, longboat itu diterpa gelombang tinggi yang diperkirakan sekitar 3-4 meter disertai angin kencang sehingga kemasukan air dari bagian depan dan samping sampai akhirnya tenggelam.

Tim SAR gabungan menggunakan KN SAR Baharata di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, Kecamatan Dullah Selatan, langsung melakukan upaya pencarian dan mengevakuasi 19 penumpang lainnya yang selamat.

Ikut dalam kegiatan penyelamatan Kepala Pos Sar Tual Rusdianto dan kru Kapal SAR 10 orang, Kapten Bakamla Helwan Andriansya dan tiga orang anggota Bakamla Tual, Aipda. M. Besan dan satu orang anggota Polairud Tual, anggota Unit Intel Lanal Serka Amin, personel Deninteldam XVI/Pattimura Sertu Ari Agus M dan keluarga korban 42 orang.

Pukul 17.20 WIT, para korban meninggal dunia dievakuasi ke Desa Banda Eli, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, untuk dilakukan pemakaman.

Pada pukul 16.25 WIT, Tim SAR gabungan berangkat dengan KN. SAR Baharara 242 dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Negeri Tual menuju lokasi kejadian dengan titik koordinat 5°15'786'' S 132°8'406''E, heading : 51° timur laut Kota Tual.

Pukul 17.30 WIT, tim SAR gabungan tiba di perairan laut antara Pulau Tual dan Pulau Kei Besar, namun karena gelombang tinggi diperkirakan antara 4-5 meter sehingga mereka tidak bisa melanjutkan pencarian dan tim kembali ke Kota Tual.

Sedangkan korban selamat yang baru teridentfikasi di antaranya Sharin Uar selaku nakhoda/pemilik longboat, Ndener Salamun, Kadir Sanmas, Babau Latar, dan Ahmat Tahatyanan, kata Mustari. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya