Gibran Sewa Hotel untuk Isolasi, Biayanya Rp167 Juta Sebulan

Hotel berbintang di Solo dijadikan tempat isolasi terpusat.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Pemerintah Kota Solo memutuskan menyewa hotel bintang di Solo untuk dijadikan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19. Anggaran yang dikeluarkan untuk menyewa Hotel Dinasty selama sebulan mencapai sekitar 167,4 juta.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Pantauan VIVA, sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, BPBD Solo dan manajemen Hotel Dinasty Solo tampak mengecek sejumlah kamar hotel yang bakal difungsikan sebagai tempat isoter nakes.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk dosis penguat (booster) bagi kalangan lansia di kota itu.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq
Kisah Pilu Nakes di Simalungun Diperkosa 3 Pria, Seorang Pelaku Mantan Kekasih Korban

Pengecekan juga meliputi jalur masuk dan keluar nakes mulai saat masuk menjalani karantina hingga saat dinyatakan negatif dan meninggalkan hotel tersebut. 

Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto menyebutkan, kapasitas kamar di hotel yang terletak di Jalan MT Harynono No 80 Manahan, Solo itu sebanyak 27 kamar. Semua kamar tersebut iti bakal digunakan untuk tempat karantina nakes yang terpapar COVID-19.

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah

“Dari 27 kamar itu nanti kapasitasnya untuk 60 pasien nakes yang positif,” kata dia saat ditemui di Hotel Dinasty Solo, Jumat, 24 Februari 2022.

Menurut Nico, hotel tersebut secepatnya akan digunakan untuk tempat isoter nakes yang terkena COVID-19. Ia pun memastikan pada awal bulan Maret nanti, hotel tersebut telah dihuni para nakes yang menjalani karantina.

“Kita usahakan secepatnya tapi kita rencanakan tanggal 1 Maret sudah mulai. Para nakes akan karantina mengikuti dari dinas kesehatan ya selama 10 hari,” sebutnya.

Tenaga kesehatan (nakes) menggunakan alat pelindung diri (APD) atau hazmat.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Untuk tahap awal, dia mengungkapkan hotel tersebut akan disewa selama satu bulan. Anggaran yang harus dikeluarkan untuk menyewa hotel bintang dua itu mencapai sekitar Rp 167,4 juta. 

“Biaya sewa per kamarnya itu Rp200 ribu per hari, tinggal kalikan dengan jumlah 27 kamar selama 31 hari,” sebutnya.

Seperti diketahui hingga dua hari lalu jumlah nakes di Solo yang terpapar COVID-19 mencapai 589 orang. Hanya saja jumlah tersebut tidak semuanya harus menjalani karantina di isoter hotel bintang.

“Kalau dari nakes ratusan itu belum tentu semuanya masuk isoter. Nakes yang masuk ke sini memang nakes yang tidak memungkinkan rumahnya dilakukan isoman. Terus nakes yang tinggal di kos dan lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Manajer Hotel Dinasty Solo, Rony Antrijanto, menyambut baik dengan dipilihnya hotelnya sebagai tempat isoter nakes yang terpapar positif virus Corona. Bahkan, menurut pengakuannya sang pemilik hotel juga sepakat, karena ingin membantu mendukung kebijakan Pemerintah Kota Solo.

“Awal dihubungi pihak PHRI. Setelah itu disurvei oleh pak Nico, karena tempat kita memadai terus dipilih menjadi tempat isoter. Owner juga mendukung kebijakan mas wali kota,” katanya.

Sebelumnya Wali Kota Solo juga memastikan akan menyewa hotel sebagai tempat isoter nakes yang terpapar virus Corona. Hal ini dilakukan karena kasus penyebaran COVID-19 di Solo tinggi dan berdampak pula terhadap meningkatkan jumlah nakes yang terpapar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya