Rentetan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Terjadi Dini Hari

Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran
Sumber :
  • ANTARA/HO/BPPTKG

VIVA – Rentetan awan panas guguran kembali dikeluarkan Gunung Merapi pada Kamis 10 Maret 2022 dini hari. Rentetan awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur kurang lebih 2 kilometer.

Gunung Ruang di Sitaro Kembali Erupsi, PVMBG Minta Masyarakat Waspada Potensi Tsunami

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menerangkan, awan panas guguran pada Kamis 10 Maret 2022 dini hari ini terjadi pada pukul 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB dan 02.07 WIB dan mengarah ke tenggara.

"Awan panas guguran pada Kamis 10 Maret 2022 dini hari ini terjadi pada pukul 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB dan 02.07 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dengan durasi maksimal 191 detik. Jarak luncur maksimal kurang lebih 2 kilometer ke arah tenggara," kata Hanik dalam keterangan tertulis.

Geger Seorang Remaja Alami Hal mengerikan Ini Gegara Ikut Challenge di Sosmed

Sebelumnya, Hanik menyebut rentetan awan panas guguran juga terjadi pada Rabu 9 Maret 2022 malam hingga Kamis 10 Maret 2022 dini hari. Sebanyak 5 awan panas guguran dimuntahkan Gunung Merapi dengan jarak 5 km.

Hanik menjabarkan bahwa 5 kali awan panas guguran ini terjadi pada Rabu 9 Maret 2022 pada pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, 23.53 WIB. Sementara pada  Kamis 10 Maret 2022 awan panas guguran terjadi pada pukul 00.22 WIB.

Diduga Bunuh Diri, Anton Bahrul Nekat Terjun ke Sungai Brantas

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," lanjut Hanik.

Hanik menerangkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Hanik merinci pula potensi bahaya pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi lewat letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," lanjut dia.

"Saat ini Gunung Merapi ada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," katanya lagi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya