Inovasi Pemuda di Malang, Ubah Minyak Goreng Bekas Jadi Bahan Bakar

Alexander Soegio bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Seorang pemuda di Malang, Alexander Soegio (32 tahun) bersama beberapa temannya membuat inovasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Dia mengubah limbah rumah tangga yakni minyak jelantah atau bekas minyak goreng menjadi biodisel atau hahan bakar untuk perahu atau kapal nelayan.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Alex memberi nama usahanya Zerolim akronim dari Zero Limbah. Berdiri sejak tahun 2019, berlokasi di Jalan Perusahaan Raya Nomor 8, Bodosari, Tanjungtirto, Singosari, Kabupaten Malang. Sebelumnya, ide ini terinispirasi dari mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Malang dalam pengolahan minyak jelantah saat mengikuti lomba kewirausahaan.

"Selanjutnya, kita kembangkan karena memiliki potensi nilai ekonomis dengan cara perolehan minyak jelantahnya melalui digitalisasi bank sampah, sekaligus menekan pencemaran lingkungan. Kami sendiri yang mengelola, kemudian hasil produknya kita pasarkan ke nelayan pesisir di Jawa Timur sebagai bahan bakar penggerak kapal atau perahu, kemudian juga kita ekspor ke beberapa negara," kata Alex, Senin, 30 Mei 2022.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Mahasiswa lulusan University of Colorado USA itu mengatakan, minyak jelantah ini mereka peroleh dari rumah tangga, restoran, kafe, hingga home industri. Mereka turut mengembangkan aplikasi bernama zerolim di playstore maupun appstore demi memudahkan masyarakat dalam menjual minyak jelantah. Prinsipnya adalah pemberdayaan masyarakat.

Caranya, masyarakat cukup mengunduh untuk memanfaatkan layanan ini. Setelah itu login menggunakan nomor HP dan memasukkan kata sandi. Kemudian mengatur lokasi pengambilan minyak jelantah melalui menu penjemputan dan kemudian tekan konfirmasi Pahlawan untuk mencari pengantar di sekitar wilayah tersebut. Saat ini sudah ada 1.500 pengguna aktif dari 5.000 pengunduh yang memanfaatkan layanan aplikasi tersebut.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

"Setelah melalui proses tersebut, nantinya akan ada Pahlawan atau orang-orang yang bertugas mengambil minyak jelantah ke rumah-rumah, home industri dan lain sebagainya. Kemudian, minyak jelantah akan terlebih dahulu ditimbang beratnya sebelum disetorkan. Setiap satu kilogram mendapatkan 3000 poin. Poin bisa ditukarkan uang tunai melalui rekening. Juga bisa dalam bentuk e-money untuk ditukarkan di merchant terdekat," ujar Alex.

Rata-rata, dalam waktu sebulan, Zerolim bisa menampung jelantah hingga 20 ton per bulan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen bisa diolah menjadi biodiesel dan didistribusikan kepada para nelayan di pesisir Jatim.

Alex mengungkapkan, selain pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan limbah minyak goreng mereka juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dengan merekrut kurir yang mereka beri nama pahlawan. Jumlahnya saat ini mencapai 40 orang. Masing-masing pahlawan setiap bulan mampu mendapat penghasilan hingga Rp5 juta tergantung dari orderan yang didapatkan dalam pengambilan minyak jelantah. 

"Untuk mitra kami yang menjadi Pahlawan jumlahnya memang masih sedikit ada 40 orang, tetapi ke depan target kita setiap RW di Malang Raya ini ada Pahlawan supaya bisa men-cover lebih banyak," tutur Alex.

Alex mengaku saat harga minyak goreng melambung tinggi penerimaan minyak jelantah dari masyarakat mengalami penurunan sekitar 50 persen. Alex pun mencoba bertanya pada salah satu user yang tergabung dalam aplikasi zerolim. Ternyata, minyak jelantah yang harusnya waktunya disetorkan masih dibuat menggoreng.

"Kami pernah menanyakan ke beberapa user kami yang tadinya rutin menyetorkan minyak jelantah kok waktunya stor jadi lama, katanya masih dipakai belum dibuang. Kami pun berusaha memberikan edikasi bahwa penggunaan minyak goreng yang berlebihan (berulang-ulang) dapat memicu kanker," kata Alex.

Atas usahanya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak pada akhir tahun 2021 lalu mengapresiasi gerakan peduli lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang digagas Alex. Rencananya, Pemprov Jatim akan mendukung Zerolim dengan menggandeng seluruh pemerintah daerah kota serta kabupaten di Jatim untuk lebih memasifkan pengolahan minyak jelantah menjadi biodisel.

"Kami selain di Malang Raya penggunaan aplikasi Zerolim juga bisa di wilayah Tulungagung dan Lamongan. Harapan beliau (Wagub Jatim) memang apa yang kami lakukan bisa diterapkan di seluruh daerah Jawa Timur, tetapi memang tidak mudah, kita akan terbuka ke semua pemerintah daerah yang ingin berkolaborasi untuk mewujudkan zero waste," ujar Alex.

Selain dari Pemprov Jatim, Zerolim pernah mendapat apresiasi dari Kemenparekraf dalam kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Jakarta, Desember 2021 lalu. Zerolim diganjar penghargaan sebagai karya ekonomi kreatif terbaik satu 2021. Zerolim masuk babak final bersama 16 kreasi anak bangsa di seluruh Indonesia.

"Kami bersaing dengan ribuan karya kreatif dan inovasi dari seluruh Indonesia melalui kurasi hingga tanya jawab dan Zerolim mendapat sertifikat finalis terbaik dalam AKI 2021. Kami juga sudah berbadan hukum dengan nama PT Zerolim Tekno Lestari dengan kategori skala UKM (Usaha Kecil dan Menengah)," tutur Alex.

Baca juga: Keren! Ada Robot Bisa Bikin Kopi di Tangerang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya