Tangis Haru Jemaah Haji Embarkasi Solo Mendarat di Bandara Jeddah

Jemaah haji embarkasi Solo, Purwati Kusmardjani di Bandara Jeddah
Sumber :
  • MCH/Zaky Al Yamani

VIVA – 360 jemaah haji Indonesia Kloter 25 Embarkasi Solo SOC tiba di bandara internasional King Abdulaziz, Jeddah, Selasa pagi 21 Juni 2022 jam 10.10 WAS (Waktu Arab Saudi).

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Para jemaah yang keluar dari Gate D tersebut selanjutnya diarahkan ke Paviliun IV sebelum diberangkatkan ke Mekah untuk menjalani umrah dan penginapan di Al Kiswah Tower.

Para jemaah yang sudah mengenakan kain ihram tersebut mendapat kesempatan menjalankan salat sunah ihram sekaligus beristirahat sejenak setelah melalui perjalanan panjang dari Tanah Air.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Jemaah haji embarkasi Solo tiba di Bandara Jeddah

Photo :
  • MCH/Zaky Al Yamani

Sejumlah jemaah meluapkan rasa haru mereka setelah tiba si Arab Saudi. Salah satunya diungkapkan oleh jemaah wanita, Purwati Kusmardjani. Wanita berusia 52 tahun itu mengaku tidak henti menangis sejak di pesawat.

Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah

"Saya sangat senang sekali. Saya nangis enggak berhenti saking gembiranya. Kok akhirnya saya bisa sampai di sini (Jeddah)," ungkap Purwati Kusmardjani.

"Begitu naik pesawat, saya langsung menangis. Apalagi saat melantunkan talbiyah. Sepanjang perjalanan saya tidak bisa diam. Terus talbiayah dan sholawatan," lanjutnya.

Purwati juga bersyukur perjalanannya dari tanah air berjalan lancar dan mendapat pelayanan yang maksimal dari para petugas haji. "Ahamdulillah. Dari Embarkasi sampai bandara Jeddah, baik semua," ungkapnya.

Hal senada juga diceritakan jemaah haji asal Karang Anyar, Sudiyoko. Pria berusia 49 tahun yang berangkat bersama istrinya itu senang, akhirnya penantian panjangnya untuk naik haji terlaksana.

"Saya sebenarnya dijadwalkan berangkat tahun 2020. Tapi karena COVID-19, baru berangkat sekarang," ujar pria yang harus mengantre selama 10 tahun lamanya untuk bisa menunaikan haji. 

Sementara itu, perasaan campur aduk dirasakan jemaah haji bernama, Fariz Fadhlillah. Pasalnya, pemuda berusia 23 tahun itu menggantikan ayahnya yang meninggal dunia tahun lalu.

"Rasanya, antara senang dan sedih. Senang karena saya bisa ke Tanah Suci, tapi saya sedih karena seharusnya bapak yang ada di sini," jelas pemuda yang merupakan mahasiswa di salah satu kampus Yogyakarta itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya