Cegah Wabah PMK Meluas, Vaksin Mulai Didistribusikan di Malang

Sapi di peternakan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari mengungkapkan, vaksinasi bagi hewan ternak untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) terus dilakukan secara bertahap. Di Jawa Timur vaksinasi melalui Dekopin sudah dilakukan sebanyak dua kali. 

Berikan Fasilitas Truck Loosing, Bea Cukai Dukung Kelancaran Importasi 1.200 Sapi Asal Australia

Pertama sebanyak 300 dosis vaksin PMK disalurkan ke Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan, Pasuruan. 

Sri Untari mengatakan, ini adalah vaksinasi pertama di Jawa Timur. Vaksinasi kedua dilakukan di Koperasi Sinau Andhandani Ekonomi (SAE) Pujon pada Sabtu, 18 Juni 2022. 

Daftar Harga Pangan 15 Mei 2024: Beras, Cabai, hingga Daging Sapi Naik

Sapi di peternakan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

Dia mengungkapkan alasan vaksinasi diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kepada para peternak sapi perah di Pujon. Karena daerah ini memiliki sapi dengan jumlah banyak yang terpapar PMK. Dia pun terus meminta kepada pemerintah agar semua koperasi peternakan menerima distribusi vaksin. 

Terkuak! SYL Kurban 12 Ekor Sapi, Pakai Duit Kementan Rp360 Juta

"Saya minta semua koperasi peternakan diprioritaskan. Tapi di samping itu, seluruh yang memiliki sapi juga harus diberi. Kalau di Malang baru 300 dosis kemarin di Pujon," ujar Sri Untari, Rabu, 22 Juni 2022.  

Dia menambahkan, "Lalu, di Pasuruan kemarin Setia Kawan itu sekitar 300 dan dihadiri langsung oleh Mbak Puan Maharani (Ketua DPR RI), di Nongkojajar, Pasuruan." 

Untuk mempermudah pencarian data peternak yang terdampak PMK di Kabupaten Malang, dia meminta kepada Dinas Peternakan untuk segera menginventarisir koperasi yang memiliki anggota para peternak agar segera menerima pendistribusian vaksin PMK.

"Diinventarisir dan kemudian dari jaringan mereka kan jelas anggotanya, kan tidak sulit. Karena contoh Koperasi Pujon ada seribu orang lebih peternak. Jadi kan mudah, untuk sekian ribu orang. Nanti dari KUD Batu misalkan, KUD Dau, KUD Dampit dan KUD lain-lain misalnya," ujar Sri Untari. 

Sementara itu, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menuturkan bahwa mereka terus berkomunikasi intens dengan Pemprov Jatim dan sejumlah perguruan tinggi di Malang. Untuk perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran hewan diajak bersama-sama untuk melakukan penanggulangan wabah PMK. 

"Pemerintah Kabupaten Malang juga memutuskan bahwa dana desa akan dikeluarkan untuk memberikan support terhadap keberadaan peternak di wilayah Malang Barat Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kasembon dikarenakan jika menunggu dana dari pemerintah pusat pasti akan menunggu agak lama," ujar Didik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya