5 Fakta Mayor Beni yang Tewas Ditusuk Anak Buah

Ilustrasi Penusukan
Sumber :
  • pixabay

VIVA Nasional – Berita duka datang dari Kepala Rumah Sakit (Karumkit) L.B Moerdani Merauke Mayor Ckm dr. Beni Arjihans yang dinyatakan tewas usai ditusuk oleh oknum anggota TNI AD, Sertu Muhammad Alkausar, pada Selasa, 5 Juli 2022 kemarin.

Penusukan Brutal di Rumah Sakit China: 2 Tewas, 21 Luka-luka

Informasi tersebut dibenarkan oleh Brigjen TNI E Reza Pahlevi, selaku Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW). Dan juga diperkuat oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulisnya,

“Ya benar terjadi penikaman kepada Mayor Ckm dr. Beni Arjihans, M.Si. Med, Sp.B jabatan (Karumkit TK.IV 17.07.01 Merauke) yang dilakukan oleh oknum anggota TNI Sertu Muhammdengan menggunakan pisau yang mengakibatkan korban meninggal dunia di RS AL Merauke,”

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Diketahui, peristiwa penikaman sekaligus penusukan itu terjadi pada pukul pukul 09.45 WIT bertempat di IGD Rumkit Jendral L.B Moerdani, Jln. Poros Tanah Miring, Kampung Kamangi, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke. 

Alih-alih sang pelaku dengan teganya melakukan penusukan pada korban dengan menggunakan pisau hingga mengenai punggungnya. Aksinya tersebut hingga mengakibatkan nyawanya tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak  RS AL Merauke.

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Sydney

Meninggalnya Karumkit LB Moerdani Merauke Mayor, ternyata meninggalkan rasa penasaran yang mendalam bagi orang-orang yang ditinggalkan, khususnya rekan-rekannya.  Oleh karena itu berikut ini akan kami sajikan sederet fakta Karumkit LB Moerdani Merauke Mayor yang tewas karena ditusuk oleh oknum anggotanya sendiri. 

Tersangka adalah Anggotanya Sendiri

Diketahui Karumkit LB Moerdani Merauke Mayor meninggal dunia akibat dari ulah yang dilakukan oleh anggotanya sendiri.  Tersangka yang kuat menjadi pelakunya itu merupakan perawat IGD di Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani Merauke, Papua.  Pelaku bernama Sertu Muhammad Alkausar. Diketahui, dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan Akademi Perawatan (Akper).

Penusukan Terjadi Usai Apel Pagi

Brigjen TNI E Reza Pahlevi mengatakan, jika peristiwa naas yang dialami LB Moerdani Merauke Mayor itu terjadi usai apel pagi yang dilaksanakan di rumah sakit tersebut. 

Pada saat itu, korban sempat berlari namun sayanngya dirinya tetap terkena pisau.

“Kejadian bermula saat korban Mayor Ckm dr. Beni Arjihans, M.Si. Med, Sp.B jabatan (Karumkit TK.IV 17.07.01 Merauke) pada 08.00 WIT melaksanakan apel pagi diambil bersama seluruh personelnya, namun diketahui saat itu pelaku Sertu Muhammad Alkausar tidak ikut apel dikarenakan terlambat,” katanya.

Sambil menunggu kehadiran pelaku Sertu Muhammad Alkausar yang tidak ikut apel pagi, kemudian personel lainnya melaksanakan lari.  Setelah melaksanakan lari, selang 5 menit kemudian pelaku Sertu Muhammad Alkausar datang di tempat apel dan menyampaikan kekesalannya. 

Dan tak pikir panjang, dirinya langsung menuju ke sepeda motor miliknya untuk mengambil pisau yang di simpan dalam jok motornya.  Kemudian pelaku menuju ke IGD karena Karumkit Mayor Ckm dr. Beni Arjihans berada di dalam IGD. Setelah pelaku menemui korban, tiba-tiba terjadi penikaman oleh Sertu Muhammad Alkausar kepada Karumkit dan mengenai di bagian punggung.

Kata Kapendam, akibat penikaman tersebut korban Mayor Ckm dr. Beni Arjihans langsung dibawa ke RS AL Merauke dan ditangani langsung oleh Tim Medis RS AL.

Senjata Diduga Pisau Dapur

Dalam melancarkan aksinya tersebut, Sertu Muhammad Alkausar menggunakan pisau dapur yang diambil dari jok motornya dengan berukuran panjang sekitar 30 cm.

Motif Belum Diketahui

Hingga kini masih belum diketahui, apa yang menjadi motif sang pelaku melakukan aksi penusukan kepada Karumkit L.B Moerdani Merauke Mayor Ckm. 

“Untuk mempertanggung jawabkan tindakannya, saat ini pelaku dibawa ke Denpom XVII-3 Merauke untuk diamankan dan menjalani proses penyelidikan lebih lanjut serta dipastikan akan diproses hukum,” ujar Kapendam melansir VIVA.co.id.

Luka Sedalam 23 cm 

Akibat aksi penusukan yang dilakukan oleh anggotanya sendiri, korban dinyatakan mengalami luka tusuk sedalam 23 sentimeter (cm).  Dugaan sementara senjata yang digunakan merupakan pisau dapur.  Diduga penusukan dilakukan berkali kali hingga akhirnya terluka hingga sangat dalam.

Jenazah Dibawa ke Kampung Halaman

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman, mengatakan rencananya jenazah akan dibawa ke kampung halamannya di Kota Cimahi Jabar pada hari Rabu, 6 Juli pukul 09.30 WIT dengan menggunakan pesawat Garuda.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya