Anak di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing, Depresi hingga Meninggal

ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto
Sumber :
  • tvOne

VIVA Nasional – Seorang anak berinisial F (11) yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah Dasar (SD), meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SMC tasikmalaya usai mengalami depresi. Ia depresi setelah dirinya menjadi korban perundungan teman-temannya dipaksa menyetubuhi seekor kucing. Mirisnya, saat korban menyetubuhi kucing itu direkam dan disebarluaskan oleh teman-temannya, hingga korban mengalami depresi berat. 

Reza Arap Curhat Lagi Depresi, Ada Apa?

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, setelah pihaknya mendengar informasi tersebut langsung melakukan investigasi. Ternyata video rekaman korban menyetubuhi kucing itu dilakukan pada akhir bulan juni lalu. 

"Awalnya kami mendapat informasi video viral bahwa anak menyetubuhi kucing. Setelah kami lakukan pendalaman, ternyata betul yang ada di video itu ada di suatu tempat di Tasikmalaya. Kemudian, kita mencoba mendalami, kita mendapatkan bahwa video itu dibuat pada bulan juni akhir," kata Ato Rinanto, Kamis, 21 Juli 2022.

5 Alasan Mengapa Kucing Peliharaan Harus Disteril

Ilustrasi bullying

Photo :
  • Pixabay/Gerd Altmann

Menurut Ato, akibat dari depresi berat itu, korban mengalami penurunan psikis hingga akhirnya pada hari, Jum'at pekan lalu dilarikan ke RSUD SMC Tasikmalaya. Namun, anak malang itu nyawanya tak bisa terselamatkan, pada Minggu kemarin, 17 Juli meninggal 

Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

"Jadi kronologinya ada anak 11 tahun kelas lima SD, berinisial F untuk menyetubuhi kucing. Kemudian dalam peristiwa itu direkam dan disebarkan. Efek dari disebarkannya itu, kemudian kami menduga anak itu mengalami depresi berat. Sampai pada hari Jum'at kemarin, dibawa ke rumah sakit SMC Singaparna. Sampai pada akhirnya, informasi yang kami dapatkan pada malam Senin kemarin meninggal," ucap Ato. 

Selain berdampak depresi berat pada korban, ternyata ke dua orang tua korban pun mengalami penurunan kondisi psikis. Pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan pendampingan terhadap keluarga korban hingga kasus ini selesai. 

"Setelah itu kami melakukan investigasi ke sana, kami mendapati ibu dan ayahnya juga masih terganggu kondisi psikisnya," ujar Ato. 

Ato menegaskan, sebelum adanya peristiwa perundungan ini, kondisi korban terbilang normal seperti anak biasanya. Namun, ketika video perundungan itu disebar oleh teman-temannya, korban alami perubahan kondisi psikis. Selain itu, kurangnya edukasi orang tua yang akhirnya memarahi anaknya hingga korban tak mau makan dan minum. 

"Kondisi anak itu semula normal, tapi mengalami perubahan ketika video itu tersebar. Saya mensinyalir kurangnya edukasi terhadap orangtuanya sehingga mengalami penurunan mental, dimarahin dan gak mau makan, maka kemudian dirawat, yang akhirnya meninggal," pungkas Ato.

Baca juga: Anak Alami Bully dan Pelecehan Seksual, Ajari Cara Membela Diri

Galena, kucing yang traveling sejauh 804 km dari Utah ke Los Angeles, AS.

Enggak Sengaja Masuk Box Paket, Galena Traveling 804 Km

Sebuah kisah mengejutkan datang dari Utah, Amerika Serikat, melibatkan seekor kucing peliharaan bernama Galena yang tiba-tiba berada di Los Angeles, AS.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024