Pengakuan Bharada E Pada Komnas HAM Soal Menembak Brigadir J

Bharada E (Baju hitam) datangi Komnas HAM dikawal Brimob
Sumber :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA Nasional – Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam membenarkan jika insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J ketika di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo telah terkonfirmasi langsung kepada Bharada E. Dalam pemeriksaan hari ini, Bharada E menceritakan soal tindakannya yang menembak Brigadir J

Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut

"Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal salah satunya adalah soal menembak (Bigadir J)," kata Anam saat konpers di Gedung Komnas HAM, Selasa 26 Juli 2022.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI

Photo :
  • ANTARA/Muhammad Zulfikar
Kompol May Juga Diperiksa Propam gegara Brigadir Ridhal Ali Jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin

Kendati demikian, Komisioner Komnas HAM itu belum bisa menjelaskan lebih rinci soal keterangan Bharada E yang berkaitan peristiwa baku tembak. Sebab, kata Anam, apa yang ditanyakan pihak Komnas HAM bersifat luas atau deskriptif.

"Tadi, makanya tadi panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya deskriptif. Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena jawabannya kami meminta deskriptif," ujarnya.

Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin, Kombes Julianto Diperiksa Propam

Lalu, Anam kembali memberikan bocoran soal keterlibatan Bharada E dalam baku tembak dengan Brigadir J yang masuk dalam struktur peristiwa di rumah Kadiv Propam nonaktif tersebut. "Apakah dia ada dalam struktur peristiwa, dia ada dalam struktur peristiwa," ujarnya. 

Kondisi rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo usai insiden baku tembak di Jakarta

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Sebagai informasi, Anam mengatakan ada dua model pemeriksaan yang akan dilakukan pihaknya terhadap seluruh aide de camp (ADC) atau ajudan Kadiv Propam nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo hari ini, Selasa 26 Juli 2022.

"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami ingin tahu detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," kata Anam

Anam menilai pemanggilan para ajudan Irjen Sambo merupakan yang paling penting untuk membuat kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ini menjadi terang. Setelah mendapat keterangan dari semua ajudan, kata Anam, pihaknya akan bergerak lebih cepat untuk mendalami kasus tersebut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya