Komnas HAM Bakal Periksa CCTV yang Bikin Istri Sambo Jadi Tersangka

Jumat, 19 Agustus 2022 - 20:16 WIB

Oleh :

Fikri Halim,

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi

Sumber :

tvOne

VIVA Nasional – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memeriksa CCTV yang telah ditemukan oleh aparat kepolisian. CCTV tersebut merupakan alat vital yang menjadi kunci dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Rekaman CCTV itu dijadikan alat bukti untuk menetapkan istri Ferdy Sambo, yakni PC sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Ya (CCTV tersebut akan diperiksa)," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik dalam keterangan tertulis, Jumat 19 Agustus 2022.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

Photo :

Dok Komnas HAm

Taufan mengatakan, pihaknya tidak akan melibatkan digital forensik dalam pemeriksaan CCTV tersebut. Menurut dia, pemeriksaan itu sudah cukup dilakukan berdasarkan bahan temuan dari pihak kepolisian.

"Tidak perlu (melibatkan digital forensik). Cukup minta bahannya saja," tambah Taufan.

CCTV Ini Jadi Bukti yang Sangat Vital Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi sebelumnya mengatakan, penyidik telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti termasuk rekaman closed circuit television (cctv) yang sangat vital dalam mengungkap kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“Alhamdulillah, CCTV yang sangat vital yang menggambarkan situasi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian di Duren Tiga berhasil kami temukan,” kata Andi di Gedung Bareskrim pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Menurut dia, ditemukannya rekaman CCTV itu dijadikan alat bukti untuk menetapkan istri Ferdy Sambo, yakni PC sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Sebab, PC terekam berada di tempat kejadian perkara (TKP) Duren Tiga.

“Yang selama ini menjadi pertanyaan publik, yang diperoleh dari DVR Pos Satpam, inilah yang menjadi bagian dari circumstantial evidence atau barang bukti tidak langsung yang menjadi petunjuk bahwa PC ada di lokasi sejak di Saguling sampai Duren Tiga,” ujarnya.