Ridwan Kamil soal Insiden Kanjuruhan: Tragedi Terbesar Olahraga RI

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Diketahui, sebanyak 127 orang yang terdiri dari suporter dan aparat kepolisian meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Inkracht! Jaksa Eksekusi 2 Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Turut berduka cita. Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," ujar Ridwan Kamil seperti dikutip dalam akun instagramnya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Ridwan Kamil meminta agar tragedi ini bisa menjadi bagian instrospeksi seluruh pihak mengenai ajang olahraga. Menurutnya, instrospeksi ini penting agar kedepannya tidak ada lagi tragedi dalam dunia sepak bola yang menyebabkan hilangnya nyawa.

Siap Maju di Pilkada Jakarta, Ahmed Zaki Lakukan Ini Untuk Dongkrak Elektabilitas

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Photo :
  • twitter

"Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dan lainnya," bebernya.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Blak-blakan Tak Minat Maju Pilkada 2024

"Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari. Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini," tandas Ridwan Kamil.

Diberitakan sebelumnya, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi. Puluhan suporter jadi korban kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam WIB 1 Oktober 2022.

Suporter tuan rumah menerobos masuk ke dalam lapangan begitu pertandingan usai. Mereka melampiaskan kekesalan karena tim jagoan kalah 2-3 dari Persebaya.

Sejumlah fasilitas Stadion Kanjuruhan dirusak. Kemudian ada respons dari kepolisian yang coba menghalau suporter keluar lapangan.

Pertikaian antara suporter dan kepolisian tak dapat dihindari. Kemudian ada tembakan gas air mata yang diarahkan ke lapangan dan juga tribun. Tindakan tersebut yang kemudian membuat situasi menjadi bertambah parah. Banyak dari Aremania yang pingsan, terluka karena terinjak, dan meninggal dunia.

Kepala Polisi Daerah Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengkonfirmasi kabar tersebut di Polres Malang pada Minggu, 2 Oktober 2022 sekira pukul 04.30 WIB. 127 orang meninggal dunia, 2 dari polisi dan 125 dari Aremania dan Aremanita.

"127 orang meninggal dunia. 2 anggota polri, dan 125 dari Aremania. 34 meninggal di Stadion yang lain meninggal dunia di rumah sakit saat perawatan," kata Nico.

Selain itu, dilaporkan sebanyak 13 kendaraan rusak. 10 mobil merupakan kendaraan dinas polisi. 3 merupakan mobil pribadi.

"180 orang masih dalam proses perawatan masih dalam proses penyembuhan tim medis," ujar Nico.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya