Kapolri Nyatakan Tahun 2022 Kelompok MIT Poso Telah Diberantas Seluruhnya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

VIVA Nasional – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa Polri telah berhasil mengusut tuntas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang berada di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Hal tersebut diungkapkan Listyo Sigit ketika di tahun 2022 ini tidak terdapat korban jiwa hingga serangan teror yang dilakukan oleh kelompok MIT Poso.

"Kami laporkan pada tahun 2022 ini, tidak terdapat korban jiwa dan serangan teror dari kelompok MIT Poso. Karena kami terus melakukan pengejaran dan penangkapan, sehingga kelompok MIT tidak memiliki kesempatan untuk mengganggu masyarakat," kata Sigit saat memaparkan rilis tahunan di Mabes Polri, Sabtu 31 Desember 2022.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Sigit membandingkan dengan serangan kelompok MIT Poso yang dilancarkan pada tahun 2021. Menurutnya, di tahun 2021 itu, kelompok MIT telah melancarkan sebanyak empat kali serangan yang mengakibatkan enam orang diantaranya tewas.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

"Hal ini berbeda di tahun 2021 di mana masih terdapat 6 korban yang meninggal dunia, akibat 4 kali serangan teror dari kelompok MIT. Hasil positif Operasi Magado Raya ini, terlihat dari jumlah penangkapan, 2021 kami tangkap 7 orang dan 2022 berhasil kita tangkap 3 orang DPO," kata Sigit.

Kata Sigit, pihaknya menduga masih ada satu orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), namun dipastikan sudah meninggal dunia.

"Saat ini masih satu tersisa yang kita cari, namun diperkirakan sudah meninggal dunia. Saat ini kita sedang mencari jasadnya," ucap dia.

Dokumentasi personel Satgas Madago Raya menyisir salah satu desa di wilayah operasi pengejaran sisa DPO anggota MIT Poso di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Photo :
  • ANTARA/Kristina Natalia

Selanjutnya, Sigit sejauh ini memastikan bahwa kelompok teror MIT Poso telah diberantas seluruhnya. Kendati, Polri dibantu dengan instanti lainnya pun masih turut memberantas kelompok teror MIT Poso dan kelompok terorisme lainnya.

"Oleh karena itu, melalui kegiatan 4 tahap operasi tersebut, dibantu teman-teman dari TNI dan stakeholder lain, kami juga melakukan penggalangan terhadap 70 orang eks napiter, yang 48 orang eks simpatisan MIT Poso," kata Sigit.

"Tahun 2022 ini kami nyatakan bahwa kelompok MIT telah berhasil diberantas. oleh karena itu selanjutnya kami lanjutkan dengan upaya pemulihan keamanan," sambungnya.

Polisi memperlihatkan sejumlah barang bukti hasil kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris MIT Poso pimpinan Ali Ahmad alias Ali Kalora di Markas Polres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu, 19 September 2021.

Photo :
  • ANTARA/Mohamad Hamzah

Sebelumnya, Anggota kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru, akhirnya ditembak mati di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Askar sebelumnya terlibat 10 kasus pembunuhan warga sipil, lalu kemudian kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan, bahwa Satgas Madago Raya menembak mati Askar di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso pada Kamis 29 September 2022 sekitar pukul 18.20 Wita.

"Askar alias Pak Guru merupakan DPO yang terlibat dalam 10 kasus pembunuhan warga sipil," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, saat dimintai konfirmasi, Jumat 30 September 2022.

Didik menjelaskan, bahwa kasus kriminal yang dilakukan Askar telah terjadi 10 kali dan itu dilakukan pada 3 daerah di Sulteng. Dari catatan yang kasusnya, 10  pembunuhan tersebut terjadi dalam kurun waktu 2017 hingga 2021.

"Rentan waktunya itu sejak 2017 hingga 2021 ada 10 kasus yang terjadi di Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Mautong," ungkap Kombes Didik.

Selain menembak mati Askar, Satgas Madago Raya juga menyita sejumlah barang bukti berupa senjata dan bom lontong.

"Ada juga 3 bom lontong, 1 pucuk revolver dan tas berisi perlengkapan yang disita," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya