Kuat Ma'ruf ke Jaksa: di Duren Tiga Salah Saya Apa?

Kuat Maruf, Sidang Lanjutan Saksi-Saksi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf menjelaskan bahwa ia awalnya menceritakan kejadian di Magelang, Jawa Tengah ketika diperiksa di Bareskrim Polri, usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas.

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Sidik Pelaku Tindak Pidana Cukai

Mulanya hal itu terungkap, ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang mencecar Kuat Maruf dengan meminta ia menjelaskan alasan langsung menceritakan kejadian di Magelang. Padahal kejadian itu sempat diminta Ferdy Sambo agar tidak diungkap. 

"Menurut saya tidak lazim apabila seorang pemeriksa langsung bertanya coba ceritakan dari awal. Pasti dia akan punya frame garis besarnya ini peristiwa apa, apakah anda sempat ditanya oleh si pemeriksa itu sebenarnya ada peristiwa apa sih. Gak mungkin langsung diperiksa, coba ceritakan di Magelang, itu gak logis?," tanya jaksa di PN Jakarta Selatan.

AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit

"Itulah bodohnya saya, karena yang saya tau saya ribut dengan Yosua di Magelang. Soal penembakan kan saya gak nembak gak bunuh juga tapi saya diperiksa," jawab Kuat.

Kasus Korupsi Kredit Macet Jaksa Eksekusi Eks Pegawai Bank BUMN ke Penjara

Sementara itu, jaksa masih belum percaya sepenuhnya soal keterangan yang diberikan Kuat Maruf. 

Merasa tidak terima atas jawaban Kuat Maruf, jaksa pun meminta Kuat menceritakan awalnya hingga disampaikan kejadian di Magelang. Lantas, dijawab kalau saat itu dirinya secara spontan bercerita di Magelang, karena merasa kesalahannya ada saat menodongkan pisau ke Brigadir J.

"Jadi begini pak, pada saat saya kan tidak pernah diperiksa dari dulu. Saya ditanya KTP, alamat pertama saya disuruh nulis, tangan saya tidak bisa nulis. Saya ditanya 'Lah kamu lulusan apa, saya lulusan SMA'," kata Kuat.

Kuat Maruf saat persidangan kasus pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Tidak bisa pak saya lagi gemeteran'. Aku ngomong gitu terus ditulis sama pak polisi itu alamat rumah saya. Lalu, tolong ceritakan, lalu aku yang nanya, 'Pak ini diceritakan dari Magelang'. 'Oh di Magelang yaudah cerita saja'. Ditulis tuh sama polisi itu," sambungnya.

"Jadi pas saat dia tolong ceritakan, saudara berinisiatif bercerita di magelang?," tanya jaksa.

"Ya karena saya punya salah dengan Yosua kan di Magelang, kalau di Duren Tiga (TKP penembakan Brigadir J) salahnya apa," timpal Kuat.

"Loh kan anda diperiksa karena ada korban yang meninggal. Bukan karena pengejaran anda dengan pisau di Magelang, loh kenapa?," cecar jaksa.

"Tapi diotak saya, saya salah sama Yosua di Magelang," ujar Kuat 

Jaksa pun masih merasa heran dengan alasan Kuat yang tiba-tiba membeberkan kejadian di Magelang saat menjalani pemeriksaan. Padahal, kala itu Kuat saat itu tidak sendirian dengan Brigadir J.

"Banyakan, dengan Richard, Ricky, loh kenapa anda fokus dengan diri anda sendiri. Padahal ini kan barengan bersama-sama peristiwa ini terjadi untuk beberapa orang bukan anda sendiri?" tanya jaksa.

"Betul, tapi yang diotak saya tuh saya salah Yosua hanya di Magelang saja," akui Kuat.

"Oke, jadi pemeriksa tidak bertanya kah ada apa sih saudara sampai dibawa ke sini, ada peristiwa apa, ada gak orang tertembak, ada yang meninggal?" cecar jaksa.

"Saya tidak tahu," ucap Kuat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya