77 Warga Bandung Barat Keracunan Diduga dari Makanan Nasi Kotak

Sejumlah warga yang mengalami keracunan dievakuasi ke masjid di Bandung Barat.
Sumber :
  • ANTARA/Dokumentasi Pribadi

VIVA Nasional – Puskesmas Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mencatat sebanyak 77 orang warga mengalami keracunan diduga berasal dari makanan.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Adapun puluhan warga itu diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan nasi kotak pada acara pengajian pada Sabtu, 11 Februari 2023, di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu. Kemudian warga yang keracunan itu dievakuasi sementara ke sebuah masjid di desa itu.

"Tadi malam semuanya sudah diangkut ke puskesmas. Kita dapat bantuan ambulans dari beberapa daerah lain sehingga pengangkutan pasien lebih cepat," kata Kepala Puskesmas Gununghalu Edi saat dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Februari 2023.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Dia menjelaskan, dari 77 pasien yang keracunan makanan di antaranya 53 pasien perlu menjalani perawatan lebih lanjut. Sedangkan 24 pasien sudah dalam masa pemulihan.

Korban keracunan karena makan. (Ilustrasi).

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR
Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Dari 53 pasien yang perlu menjalani perawatan itu, menurutnya, 46 pasien masih bisa ditangani di Puskesmas Gununghalu, sedangkan 7 pasien lainnya perlu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.

Menurutnya, para pasien itu mengeluhkan mual-mual, pusing, suhu badan meningkat, muntah-muntah, hingga diare.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Mawaddah mengatakan pihaknya masih menyelidiki secara rinci penyebab puluhan warga itu keracunan.

Dia mengatakan nasi boks yang dikonsumsi oleh warga itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang. Menurutnya sampel makanan nasi boks itu pun telah dibawa untuk diuji.
 "Kita tidak bisa menduga-duga. Nanti penyebab pastinya menunggu hasil laboratorium keluar dulu," kata Mawaddah. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya