Bima Yudho Kritik Lampung Gak Maju, Almuzammil PKS: Bagus

Bima Yudho pengkritik Kota Lampung
Sumber :
  • TikTok @awbimaxreborn

VIVA Nasional – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf membela pemuda asal Lampung Bima Yudho Saputro yang viral di media sosial TikTok setelah mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung lewat akun TikToknya @.awbimaxreborn. Menurut dia, substansi kritiknya bagus.

Kasus Mayat Bayi di Tanah Abang, Kedua Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

"Bima ini anak muda Lampung yang terdidik dan kritis, sedang belajar jauh di negeri orang (Australia). Substansi kritiknya bagus. Mungkin beberapa pilihan kata aja yang kurang pas," kata Almuzammil melalui keterangannya pada Minggu, 16 April 2023.

Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Lampung ini mengatakan Bima memanfaatkan trend media sosial untuk mengkritik Pemerintah Daerah Lampung, yang merupakan tanah kelahirannya tersebut.

Polisi Larang Warga Bawa Petasan saat Nobar Timnas Indonesia U23 vs Uzbekistan

"Dia memanfaatkan trend medsos untuk mengkritik dengan gaya bahasa anak muda, sehingga cepat viral," ujarnya.

Memang, kata dia, kritik yang disampaikan Bima melalui media sosialnya itu bisa dimasalahkan tapi bisa juga dimaklumi. Menurutnya, dimaklumi karena nilai ekspresi tersebut lahir dari rasa cinta dan peduli anak muda kepada daerahnya.

1500 Orang Bakal Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Lapangan Banteng, Polisi Lakukan Ini

"Saya kira Pemda Lamtim (Lampung Timur), Gubernur Lampung dan aparat hukum lebih bijak untuk collingdown. Tidak perlu bawa ke ranah hukum," jelas dia.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Pilkada 2020 PKS Almuzammil Yusuf

Photo :
  • Dok. PKS

Sebaiknya, Almuzammil meminta Pemerintah Daerah dan aparat kepolisian memberikan jawaban yang proporsional. Justru, ia mengatakan dari kritik Bima terjadi dialog publik dan masyarakat bisa tahu agenda pembangunan Pemerintah Daerah dengan berbagai kesulitan dan keterbatasannya. 

"Sambil tentu dengan memperbaiki kinerja. Bu Wagub Lampung sudah menyambut dialog publik tersebut. Saya kira ini dinamika yang bagus," ucapnya.

Dengan cara ini, ia menganggap justru akan baik untuk pelibatan publik, sarana komunikasi politik Pemerintah Provinsi dan Pemda sekaligus bisa menggundang perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Lampung. Bahkan, bisa jadi dialog positif lintas generasi dengan tema kecintaan kepada Lampung.

"Sehingga, Bima bisa terus tenang studi di Australia dan terus bersikap kritis konstruktif. Begitu juga keluarganya di Lamtim bisa tetap berjalan seperti biasa, tidak dikhawatirkan tentang dampak masalah kritik Bima tersebut," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, publik akhir-akhir ini digegerkan oleh pemuda asal Lampung Bima Yudho Saputro yang viral di media sosial TikTok setelah mengkritik Pemprov Lampung di akun TikToknya @.awbimaxreborn. 

Dalam kritiknya, Bima menyebut Lampung sebagai provinsi yang tak maju-maju. Tak hanya melontarkan kata-kata, Bima menjelaskan poin-poin yang menurutnya menjadi penyebab provinsi Lampung tak maju-maju. 

Berikut kritik Bima yang bikin viral:

1. Jalan Rusak 

Menurut Bima salah satu alasan Lampung tak maju-maju dikarenakan infrastruktur jalan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki. Padahal jalan menjadi sektor penting untuk memobilisasi ekonomi masyarakat.

"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia, dikutip Kamis, 13 April 2023.

2. Banyak Pembangunan yang Mangkrak 

Selain itu, pria yang kini studi di Australia itu juga menyoroti pembangunan di Lampung yang mangkrak. Salah satunya pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah.

"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi, itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," celotehnya. 

3. Sistem Pendidikan Lemah

Ia juga menyebut sistem pendidikan di Lampung lemah. Banyak orang pintar di Lampung, bahkan ia menyebut banyak Menteri berasal dari Lampung di antaranya Erick Thohir dan Sri Mulyani. 
Namun sayangnya, sistem penyaringan peserta didik di Lampung menurutnya banyak kecurangan. Bahkan banyak pula praktik kolusi di sektor pendidikan hingga sudah menjadi rahasia umum.

"Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar, cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan, bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," terang dia. 

4. Sektor Pertanian Tak Stabil

Dia juga mengkritik pemerintah Provinsi Lampung terkait pengembangan sektor pertanian yang menurutna belum stabil. Padahal Lampung menjadi provinsi lumbung pertanian. 

"Tidak bisa dipungkiri Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain. Dan kontribusinya di Lampung sendiri itu sampai 40 persen lebih, dan sektor ini tuh vulnerable yah, kayak fluktuatif gitu nggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu, gua dulu anjlok, kadang-kadang naik gitu. Eh mohon maaf kadang-kadang bisa kayak kaya raya gitu orang Lampung bisa nyekolahin anaknya ke luar negeri, karena emang sektor pertanian ini sebenarnya kayak main binomo gua rasa," katanya.

5. Tata Kelola yang Lemah 

Menurutnya juga, tata kelola Pemerintah Lampung lemah, banyaknya kasus korupsi di berbagai sektor di Pemprov Lampung, penegakan hukum yang lemah, hingga birokrasi di pemerintahan yang tidak efisien.

"Korupsi itu di mana mana, birokrasi gak efisien, hukum gak ditegakkan, suap di mana-mana sudah kayak makanan sehari-hari," katanya. 

Kritik Bima pun banyak didukung netizen terutama warga Lampung yang turut merasakan apa yang disampaikan Bima dalam videonya.

Namun ada pula yang mengadukan Bima ke Polda Lampung atas kontennya tersebut. Seorang warga bernama Ginda Ansori menyebut konten tersebut melanggar Undang-undang ITE. Menurut pengadu, apa yang disampaikan Bima merupakan hoaks.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya