Prabowo Sebut Penjajahan Sekarang Tak Terlihat: Indonesia Harus Waspada!

Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bandung - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan industri pertahanan penting bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Terlebih, penjajahan saat ini memasuki era baru dimana tindakannya cenderung tak terlihat. 

Politikus Muda PDIP: Jokowi Membakar Rumahnya Sendiri

"Penjajahan zaman sekarang tidak seperti dulu, sekarang tidak kelihatan. Tapi, macam-macam (cara) mereka untuk menguasai," ujar Prabowo dalam sambutannya di acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 Juni 2023. 

Calon presiden Prabowo Subianto ketika berpidato pada forum Silaturahmi Akbar Pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 23 Februari 2019.

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution
Temui Jokowi, CEO Microsoft Komitmen Kembangkan Bisnis Teknologi di Indonesia

Dikatakan Prabowo, Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) berpotensi kuat untuk diganggu kedaulatan dan pertahanannya oleh negara lain. 

"Negara sekaya kita, negara sebesar kita, selalu akan diganggu. Selalu kekayaannya akan berusaha diambil, ini adalah hukum alam. Macam-macam strategi, ulah, teknik, bagaimana mencuri kekayaan Indonesia. Karena itu, Indonesia harus kuat, pertahanan kita harus kuat," tuturnya. 

Relawan Prabowo-Gibran Garuda Indonesia Maju Bertransformasi Jadi Organisasi Kepemudaan

Melihat adanya potensi ancaman tersebut, Prabowo lantas meminta agar Indonesia lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, persaingan antara negara satu dengan yang lainnya kini semakin kuat. 

"Indonesia harus waspada dan Indonesia harus kuat. Ini adalah hukum sejarah, yang tidak kuat akan diinjak-injak dan dijajah kembali," ungkap Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo pun mencontohkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaga kedaulatan Indonesia yaitu dengan melarang ekspor bahan baku mentah. Meski baik untuk Indonesia, nyatanya kebijakan Jokowi ternyata memicu kritik keras dari negara-negara di Eropa.

"Contoh, presiden kita menghendaki hilirisasi nikel tidak boleh diekspor mentah, banyak negara di Eropa marah kita digugat, ke WTO, sanksi macem-macem. Kita harus jual kekayaan kita mentah, bayangkan Indonesia tidak boleh jadi negara kaya," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya