Geger Ratusan Warga Desa di Garut Mendadak Punya Utang, Polisi Turun Tangan

Warga Desa Sukabakti, Tarogong Kidul, Garut, Jabar geger tiba-tiba punya utang.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Diki Hidayat (Garut)

Garut - RatusanĀ warga di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, mendadak punya utang padahal tidak pernah meminjam.

Hari Ketiga Pascagempa Garut, BNPB Catat 267 Rumah Rusak

Terkait hal ini, polisi pun angkat bicara. Aparat mengaku belum menerima laporan polisi terkait hal ini. Tapi, proses penyelidikan tengah dilakukan.

"Kasusnya sudah direspons oleh petugas, saat ini sedang dilakukan pendalaman terkait peristiwa dan bukti-bukti awal pidananya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo kepada wartawan, Kamis, 20 Juli 2023.

Bicara Kasus yang Menyeret Sang Adik, Via Vallen: Berani Berbuat Harus Berani Bertanggung Jawab

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Ratusan warga ini diklaim tercatat sebagai debitur pada PT Permodalan Nasional Mardani (PNM) Mekaar. Belum diketahui berapa total utangnya. Tapi, diperkirakan tiap orang punya utang ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Buntut Kasus Penggelapan Motor, Via Vallen Makin Bongkar Tabiat Buruk Sang Adik

Dugaan sementara, kasus ini diduga dilakukan pengurus PT PNM Mekaar. "Dari uraian kejadiannya, dugaan sementara kasus ini adalah penipuan dan penggelapan dari pengurus PNM," katanya.

Sementara itu, Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha membenarkan adanya kasus dugaan data fiktif pinjaman uang ke PNM. Pihaknya segera melakukan penyelidikan atas kasus yang sempat membuat resah warga Desa Sukabakti.

"Benar informasi sudah kami terima, dan kami sebelumnya sudah melakukan langkah-langkah melalui Polsek Tarogong Kidul Garut," ujarnya, Kamis, 20 Juli 2023.

Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha.

Photo :
  • Viva.co.id/ Diki Hidayat (Garut)

Polres Garut masih mendalami dan melakukan penyelidikan kasus tersebut, walaupun belum ada laporan secara resmi para korban. Sejauh ini pihaknya baru memperoleh data dugaan pinjaman fiktif mencapai 560 orang. "Hanya saja memang perlu dilakukan pendalaman jumlah korban dan pihak yang dirugikan," ujar Rohman.

Menurut Rohman, walaupun masih dalam tahap penyelidikan, namun pihaknya menjamin kondisi dan situasi aman dan kondusif. Pihaknya juga membuka posko pengaduan korban atas kasus dugaan pinjaman fiktif tersebut.

"Kami masih terus melakukan update perkembangan kasus, dengan harapan mampu segera mengungkap misteri dari dugaan pinjaman fiktif itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya