Gempa Magnitudo 5,7 di Pacitan: Kentungan Ditabuh, Warga Trenggalek Berhamburan

Warga Trengalek keluar rumah setelah merasakan gempa di Pacitan
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek – Gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang berpusat di Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu, 23 Juli 2023, malam juga dirasakan di Kabupaten Trenggalek. kuatnya guncangan membuat warga serentak keluar dari dalam rumah. Suasana bertambah kalut begitu suara kentungan bertempo cepat sebagai tanda bahaya berbunyi dari segala penjuru angin.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Suasana kalut seperti itu di antaranya terasa di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Beberapa detik setelah bumi terasa bergoyang, suara kentungan terdengar dari beberapa titik. Warga yang semula bersantai di dalam rumah keluarg berhamburan. Mereka berkumpul di halaman sambil saling tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Photo :
  • ANTARA
40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Warga setempat, Binti Marwiyah, mengaku kaget setelah merasakan bumi bergoyang dan kayu di rumahnya berbunyi serupa akan ambruk. Ia langsung bergegas keluar khawatir rumahnya tak mampu menahan guncangan lalu roboh. “Kaget, Mas,” katanya dengan napas ngos-ngosan kepada VIVA Jatim.

Binti mengaku merasakan gempa tak begitu lama, namun getarannya terasa kuat. Ia pun bersama anaknya langsung keluar. Di luar, di jalan desa dan halaman rumah tetangga, warga sudah berada di luar. Mereka saling bercerita apa yang mereka rasakan saat gempa terjadi. “Tadi ada seperti gempa susulan, tapi masuk kuat yang pertama,” ujarnya.

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

Sofyan Arif Candra Sakti, warga yang tengah menikmati kopi minuman di Warung Mak Lin di dekat Markas Kepolisian Resor Trenggalek bercerita, ia dan beberapa pengunjung warung lainnya lari keluar menyelamatkan diri, khawatir bangunan warung roboh. “Pengunjung lari semua,” katanya.

Terpisah, pihak Stasiun BMKG Karangkates, Ma'muri, menjelaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa tersebut disebabkan adanya subduksi gesekan antarlempeng. “Penyebabnya subduksi Indo Australia - Eurasia," kata Ma'muri saat dikonfirmasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya