BMKG Sebut Polusi di Jabodetabek-Banten Cenderung Tinggi pada Malam Hari

Polusi Udara Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab mengatakan polusi udara di Jabodetabek dan Banten turut meningkat pada Agustus 2023.

17 Bandara Dicabut Status Internasionalnya kerena Kondisinya Begini

Ia menyebutkan pada 8 Agustus 2023 lalu, zat polutan PM 2.5 mencapai 165. Adapun menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PM 2.5 sebaiknya tak lebih dari 12.

"Data terakhir kami pengamatan pos, PM 2.5 di Kemayoran, dari grafik terlihat Agustus PM 2,5 relatif tinggi, meningkat, cukup fluktuatif, dan memang nilai konsentrasi umum teramati tanggal 8 Agustus, 05.00 WIB, 164,6 mg/m³," ujar Fachri di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin, 28 Agustus 2023.

Udara Panas yang Melanda RI dalam Beberapa Hari Terakhir Bukan Heatwave, Menurut BMKG

"Hari ini tanggal 28 Agustus, dari alat kami 60,4  mg/m³. Sebagai perbandingan di periode yang sama, 2022, nilai rata-rata konsentrasi PM 2.5 sekitar 44,3 mg/m³ di Agustus (2022)," ujarnya. 

Polusi udara di New York City, AS, terburuk pada Selasa, 6 Juni 2023.

Photo :
  • tvOne/ Yanri Subekti
Pengendara Motor di Indonesia Hari Ini Diminta Waspada

Fachri melanjutkan, menurut siklus harian, zat polutan PM 2.5 cenderung lebih tinggi pada malam. Adapun alasannya, kata dia, karena pada malam hari terdapat lapisan atmosfer inversi.

"Itu relatif lebih tinggi hingga menjelang pagi. Kemudian di pagi seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, PM 2.5 juga meningkat.  Polutan atau partikel sebabkan polusi, kenapa tinggi malam karena ada lapisan inversi (lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin)," katanya.

Ia menjelaskan, pada saat lapisan atmosfer inversi mengecil, maka konsentrasi bakal semakin tinggi. Pihak BMKG juga turut mengamati ketebalan lapisan inversi tersebut.

"Di lapisan ini berkumpul, pada malam ketebalan lapisan inversi mengecil sehingga konsentrasi akan makin tinggi. Kami juga amati radiosonde, kami lepas balon, untuk amati ketebalan lapisan inversi. Harapannya lapisan inversi berkurang polutannya," ujarnya. 

Sementara, Fachri mengungkapkan, zat polutan PM 2.5 cenderung lebih rendah apabila aktivitas masyarakat menurun. Hal tersebut dapat terlihat ketika memasuki weekend. Di Jabodetabek, kata dia, kadar nitrogen dioksida cenderung menurun.

"Distribusi harian konsentrasi PM 2.5, antara 1-27 Agustus pada umumnya sedang (biru) 11 hari, dan tidak sehat (kuning) 16 hari. Distribusi per jam, weekend dan 17-an lebih banyak sedang. Ketika aktivitas masyarakat berkurang, kualitas udara lebih baik. Kami juga pengamatan NO (nitrogen dioksida) melalui satelit sentinel. Indikasi paling banyak Jabodetabek, Banten, dan Selat Sunda. Ini kategori kuning mulai tinggi. NO juga hari libur turun," ujarnya. 

Fachri mengatakan dalam 3 hari ke depan, zat polutan PM 2.5 di Jabotabek masih akan cukup tinggi pada malam hari. 

"3 hari ke depan, PM 2.5 kita bisa lihat Jabodetabek masih kuning sampai 30 Agustus. PM 2.5 tunjukan kualitas udara tidak sehat pada umumnya. Lebih tinggi konsentrasi pada malam, dipengaruhi lapisan inversi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya