Jokowi Bakal Utus Menteri Bahlil Redam Konflik di Pulau Rempang

Presiden Jokowi beri keterangan pers di Istana Merdeka Jakarta
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Cilegon – Presiden Jokowi mengatakan, bahwa penyebab terjadinya konflik di Pulau Rempang karena adanya komunikasi yang kurang baik kepada warga setempat. Oleh karena itu, Kepala Negara bakal mengutus Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk mengatasi persoalan di Pulau Rempang.

Seratus Kementerian Pun Tak Masalah jika untuk Akselerasi Kinerja, Menurut Pakar Politik

Menurut Jokowi, warga Pulau Rempang yang terkena relokasi akan diberikan penggantian lahan oleh Pemerintah. Luas lahan yang diberikan sebagai pengganti sekitar 500 meter persegi dan sudah termasuk bangunan rumah tinggal tipe 45.

"Saya kira nanti, mungkin besok atau lusa Pak Menteri Bahlil akan ke sana, akan memberikan penjelasan mengenai ini," kata Presiden Jokowi, kepada awak media di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa 12 September 2023.

Pakar: Penambahan Kementerian yang Direncanakan Prabowo Harus Ubah Regulasi

Bentrok aparat vs warga di Pulau Rempang

Photo :
  • Dok. Istimewa

Jokowi mengatakan, apabila proses sosialisasi berjalan dengan baik, maka kericuhan di Pulau Rempang itu tak perlu terjadi. Dia meyakini apabila dijelaskan dan disosialisasikan secara baik, pasti warga akan menerima rencana pengembangan kawasan Rempang tersebut.

Istana Pastikan Pansel Calon Pimpinan KPK Segera Diumumkan

"Itu masalah komunikasi yang kurang baik, saya kira kalau warga diajak bicara diberikan solusi karena di situ sebetulnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunannya tipe 45,"kata Jokowi

Sebagaimana diketahui, Massa aksi unjuk rasa menolak penggusuran warga di kawasan Rempang Batam berakhir ricuh. Aksi massa pecah di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin, 11 September 2023.

Dalam aksinya mereka menolak  pengembangan Kawasan Rempang Batam karena berakibat pada penggusuran warga adat setempat.

Kondisi di lokasi kejadian,  warga peserta aksi unjuk rasa yang awalnya melakukan aksi dengan damai, tiba-tiba ricuh dengan menghancurkan pagar.

Tidak hanya itu, lemparan batu, kayu, hingga bom molotov dilemparkan warga ke arah halaman kantor BP Batam.

Gas air mata dan water canon juga sudah ditembakkan ke arah kerumunan aksi unjuk rasa oleh petugas.

Dari pantauan, beberapa petugas dan karyawan BP Batam ada yang terluka akibat terkena lemparan batu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya