Sambangi Istana, Amran Sulaiman Bahas Nikel dengan Presiden Jokowi

Andi Amran Sulaiman saat menjabat Mentan
Sumber :

Jakarta - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mendatangi Istana Kepresidenan, Jumat sore, 15 September 2023. Dia mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

"Iya baru ketemu dengan beliau (Presiden Jokowi)," kata Amran ditanyai awak media.

Amran lebih jauh menjelaskan, bersama Presiden, membahas sejumlah persoalan ekonomi di Indonesia. Terutama kondisi di daerah-daerah.

Forum Investor di Abu Dhabi, Menteri Sandiaga Beberkan Keuntungan Investrasi Parekraf di Indonesia

"Saya kan jadi pengusaha jadi diskusi masalah tentang ekonomi bagaimana ekonomi Indonesia, bagaimana kondisi ekonomi daerah, tentang bahas ekonomi," kata Amran.

Selain itu, kata Amran juga membahas terkait nikel. Ia menyebut Indonesia luar biasa karena memiliki sumber daya tersebut. Bahkan, kata dia, 52 persen cadangan nikel dunia berada di Indonesia.

Stafsus Presiden Jokowi dan Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM

"Kita punya cadangan 50 persen ada di Indonesia untuk seluruh dunia ada 52 persen. Dan 52 persen ini ada Sulawesi. Lalu kalau ini digarap ini luar biasa. Bayangkan nanti kedepan kalau nikel ini, cobalt itu menjadi baterai yakan jadi bisa menjadi motor listrik, bisa menjadi mobil listrik, sepeda listrik. Bahkan listrik yang kita gunakan bisa tergantikan dari bahan baku nikel ini," kata Amran.

Menurut Amran, Indonesia khususnya di daerah Sulawesi bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bukan hanya nasional tapi dunia. Ia pun memuji keputusan Presiden yang berani melakukan hilirisasi.

"Ini luar biasa dan penting dimanfaatkan, ini Indonesia Timur bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bahkan untuk nasional bahkan untuk dunia. Karena adanya sumber daya alam (nikel). Kalau nikel ini kita hilirisasi seperti sekarang program bapak presiden luar biasa berani mengambil keputusan melakukan hilirisasi, value-nya luar biasa," kata Amran.

Dikonfirmasi soal tawaran menteri, Amran menepis hal itu dibahas saat bertemu dengan Presiden. Ia mengatakan telah bertemu dengan Presiden lebih dari satu kali pasca dirinya tidak menjabat sebagai Mentan.

"Tidak, tidak (ada tawaran menteri). Jadi memang bukan satu kali saja kalau tidak salah selama saya tidak menjabat sudah lima kali dulu diskusi masalah tebu pabrik gula yang sudah kita sudah operasi di Bombana dan itu pabrik gula modern. Nah itu dulu dibahas, kemudian biofuel, kemudian dulu pernah masalah nikel. Dan diskusi tentang ekonomi bagaimana kondisi riil dibawah. Jadi kalau tidak salah sudah lima kali diskusi tentang usaha," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya