Wakil Ketua DPRD Depok Sesalkan Adanya Penghentian Ibadah di Kapel Cinere

Massa geruduk Kapel di Cinere.
Sumber :
  • Galih Purnama/VIVA.

Depok – Wakil Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allo mengatakan sangat menyesalkan adanya aksi sejumlah massa yang menggeruduk Kapel di Jalan Raya Bukit Cinere, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, kemarin pagi. Massa mendatangi Kapel karena tidak mengizinkan adanya kegiatan ibadah di lokasi.

Lepas Kloter Pertama Jemaah Haji Asal DKI Jakarta, Pemprov Pastikan Beri Layanan Terbaik

“Saya sangat menyesalkan kejadian tersebut ketika ada sekelompok ormas yang mengatasnamakan sekelompok ormas dan masyarakat datang di tempat ini melakukan demo terhadap sebuah Kapel. Mereka tidak membolehkan ada ibadah dalam bentuk apapun di sini,” kata Hendrik, Minggu (17/9/2023).

Dikatakan bahwa lokasi tersebut bukanlah gereja, tetapi hanya Kapel. Untuk izin pun hanya perlu izin lingkungan dan tetangga. Pemkot Depok sudah melakukan rapat dan memutuskan untuk tidak digelar ibadah sementara waktu.

430 Jemaah Calon Haji Tangerang Berangkat ke Tanah Suci

“Kemudian ternyata saya dengar Pemkot Depok melalui Kesbangpol sudah melakukan rapat beberapa waktu lalu dan diputuskan kegiatan ibadah di sini dihentikan untuk sementara. Nah, ini yang saya sangat sesalkan hanya (ibadah) online. Menurut saya ini diskriminasi yang tidak perlu terjadi dan tidak boleh terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah harus hadir memberikan rasa aman dan nyaman terhadap seluruh umat agama apapun agamanya untuk melakukan ibadah dengan baik. Termasuk kegiatan ibadah di Kapel Cinere ini pun hadir berjalan dengan baik. 

Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

“Sudah 28 tahun hanya pindah tempat tiba-tiba ada pembiaran. Menurut saya ada hal-hal yang tidak fair dilakukan pemerintah, ada ketidakadilan di sini,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allo

Photo :
  • Galih Purnama (VIVA)

Hendrik mengaku sudah berkordinasi dengan Kesbangpol. Hendrik menyesali hasil keputusan rapat yang dilakukan Kesbangpol karena dilakukan penghentian ibadah untuk sementara.

“Saya menyesalkan keputusan rapat Kesbangpol kemarin yang mengundang semua pihak ternyata kegiatan di sini dihentikan sampai dua minggu kedepan. Ini kan tidak fair tidak ada ketidakadilan kepada jemaat di sini gimana mereka mau beribadah,” ungkapnya.

Hendrik meminta agar pemerintah segera mengambil langkah mengatasi persoalan ini. 

“Kami akan undang Kesbangpol dan pihak-pihak disini suapaya segera dicari solusi, solusinya apa, berikan kebebasan dan rasa aman kepada jemaat disini untuk beribadah,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya