Curah Hujan Rendah, BMKG Warning Kemarau Panjang di NTB Hingga 2024

Ilustrasi lahan pertanian yang kering saat musim kemarau.
Sumber :
  • ANTARA/Aloysius Lewokeda

Lombok – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan peringatan dini kekeringan panjang di NTB. Menurut BMKG, saat ini sifat hujan secara umum di NTB pada Dasarian III September (21 September – akhir bulan) menunjukan kategori rendah dan kategori bawah normal.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Kondisi El  Nino saat ini menunjukan El Nino Moderat dengan indeks ENSO +1.65, atau jika disederhanakan menjadi cukup kering. El Nino Moderat adalah kondisi kekeringan akibat penurunan curah hujan 70 persen.

Sebagai informasi, El Nino (Indeks ENSO) dibagi menjadi tiga yaitu Lemah di angka 0,54 hingga 0,99, Moderat di angka 1,03 hingga 1,67 dan Kuat di atas 1,67.

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas mengatakan kondisi El Nino ini berlangsung dan diprediksi hingga 2024.

Warga memeriksa selang air irigasi sawah saat menyusutnya debit air Waduk Gajah Mungkur karena kemarau panjang di Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

“Diprakirakan akan berlangsung setidaknya hingga awal tahun 2024,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu 30 September 2023.

Sementara untuk Suhu Muka Laut (SML) di Indonesia menunjukan kondisi dingin. Kondisi dingin ini akan membuat sulit penguapan air laut sehingga berdampak terhadap sulitnya terbentuk awan hujan, sehingga membuat Indonesia sulit mengalami hujan.

“Aliran massa udara umumnya masih didominasi angin timuran yang merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Suhu muka laut di wilayah Indonesia umumnya menunjukkan kondisi dingin hingga hangat,” ujarnya.

Perairan Indonesia secara umum diprediksi akan didominasi oleh kondisi dingin di bagian barat Indonesia dan hangat di wilayah Laut Natuna Utara dan Laut Jawa, dengan kisaran nilai –2.0 hingga +1.0 °C.

Kemudian kondisi hangat tersebut tetap mulai meluas pada Desember 2023 hingga Maret 2024.

Peluang Hujan Oktober

Sementara untuk Oktober 2023 pada dasarian 1 (1-10 Oktober 2023) diperkirakan peluang terjadinya hujan sangat rendah. Diperkirakan curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian memiliki probabilitas kejadian <10% yang merata di seluruh wilayah NTB kecuali di sebagian wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat memiliki probabilitas 10-20%.

Perkiraan akhir musim kemarau

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan dengan level “Awas” di sejumlah daerah yang meliputi:

1. Dompu: Kecamatan Manggalewa

2. Kabupaten Bima: Kecamatan Donggo, Lambitu, Palibelo, Soromandi, Wawo

3. Kota Bima: Kecamatan Raba

4. Mataram: Kecamatan Mataram

5. Lombok Barat: Kecamatan Gerung, Batulayar dan Lembar

6. Lombok Tengah: Kecamatan Batuliang, Janapria, Praya Barat

7. Lombok Timur: Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Montong Gading, Pringgabaya, Sakra Barat, Sambelia, Sembalun, Suela

8. Lombok Utara: Kecamatan Bayan, Gangga, Pemenang, Tanjung

9. Sumbawa: Kecamatan Lape, Moyo Utara, Moyohilir, Sumbawa, Unter Iwes

10. Sumbawa Barat: Kecamatan Brang Ene, Jereweh, Poto Tano, Taliwang.

“Pada periode puncak musim kemarau tahun ini, masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien,” kata Cakra Mahasurya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya