Ditanya Soal Dasar Penangkapan Jessica Wongso, Edi Hasibuan Jawab Begini

Edi Hasibuan, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia
Sumber :
  • YouTube tvOneNews

Jakarta – Kasus kopi sianida kembali diperbincangkan. Dalam program Catatan Demokrasi yang tayang di tvOne, 10 Oktober 2023 beberapa pakar dihadirkan untuk membahas kasus ini kembali.

3 Cewek Remaja Pelaku Perampokan Sadis di Bojonggede, Korban Disekap-Disemprot Obat Serangga

Sebenarnya yang menjadi pertanyaan publik, siapakah yang meletakkan racun sianida ke dalam gelas Mirna? Sebab tidak ada bukti yang jelas Jessica Wongso meletakkan racun tersebut ke dalam gelas Mirna.

Roy Suryo dalam Catatan Demokrasi tvOne

Photo :
  • YouTube tvOne
Perkuat Penegakan Hukum, Holding BUMN Jasa Survei Gandeng Kejaksaan

Roy Suryo sebagai Pakar Multimedia mengatakan, ada gerakan-gerakan mencurigakan dari Jessica Wongso. Awalnya, kata Roy Suryo, Jessica meletakkan papper bag di depan, kemudian diletakkan di belakang.

“Jadi memang tidak kelihatan dia sedang memasukkan apa, tapi ngapain juga melakukan tindakan-tindakan (mencurigakan),” kata Roy Suryo, dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Kamis, 12 Oktober 2023. 

Kecanduan Judi Online, Pasangan Siri Nekat Curi Barang di Swalayan

Kemudian Johnson Panjaitan, selaku Penasehat Indonesia Police Watch menanyakan soal bukti lain selain CCTV kepada Edi Hasibuan, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi).

“Kalau orang nangkap (polisi) kan harus bukti yang cukup lebih dari dua. Saya tanya, apakah juga ditunjukkan ada bukti autopsi yang menunjukkan bahwa itu sianida, selain daripada ini (CCTV). Sehingga itu menjadi dasar orang untuk menangkap?” tanya Johnson Panjaitan.

Edi Hasibuan

Photo :
  • Tangkapan Layar

Edi mengatakan, awalnya baru satu CCTV yang diketahui. Kemudian ditemukan CCTV kedua yang memperlihatkan Jessica mengamati area kafe, diduga mengamati CCTV.

Kenapa CCTV kedua tidak ditampilkan dalam persidangan? Menurut Edi harusnya ditampilkan. Namun pada saat itu dua hari setelah penangkapan, baru bukti-bukti itu menjadi pertimbangan penyidik.

“Yang menjadi pertimbangan penyidik kepolisian adalah pada saat itu berdasarkan bukti-bukti yang ada ini (CCTV) kemudian ditambah dengan keterangan saksi lainnya, keterangan ahli, tentu saja ada autopsi yang dilakukan pada saat itu,” ujarnya. 

Setelah dilakukan penelitian terhadap gelas yang di minum Mirna, ditemukanlah sianida di gelas Mirna. Kemudian polisi meminta dilakukan autopsi.

Ditegaskan kembali oleh host Marria Assegaf, kenapa CCTV kedua tidak ditampilkan di persidangan? Edi bingung menjawab. Namun kemudian ia mengira ada kelalaian dari Kejaksaan.

“Harusnya (kelalaian Jaksa),” ujar Edi.

Johnson belum paham dan belum mendapatkan jawaban yang pas dari penjelasan Edi. Padahal, sejak awal hingga sekarang belum juga dilakukan autopsi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya