Yudhoyono: Pemimpin Harus Siap Tidak Populer

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan pemimpin Indonesia yang siap tidak populer. Maka itu, Presiden Yudhoyono berharap dalam lima tahun ke depan hal itu dapat terwujud.

Seperti dilansir Presidensby.info, Presiden Yudhoyono menyampaikan pendapatnya saat menerima pengurus dan perwakilan Peserta Musyawarah Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 18 Desember 2008.

Beli BBM di SPBU Pertamina Hari Ini Dapat Promo

Presiden didampingi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, serta dua juru bicara Presiden, Andi Malaranggeng dan Dino Patti Djalal.

Menurut Presiden, calon pemimpin yang rela tak populer itu dapat terwujud bila revitalisasi gerakan Pramuka terlaksana dengan baik. "Kita memiliki pemimpin yang bersemangat, bertanggung jawab tinggi, turun ke lapangan, dapat mengambil keputusan, siap mengambil resiko tidak populer, turun ke daerah bencana, dan lain sebagainya," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono menambahkan, Pramuka adalah suatu wahana pelatihan yang mengarah kepada pembentukan watak atau character building dan pelatihan pembentukan sifat kepemimpinan leadership training.

Pencatatan Rekor MURI Pagelaran Tari Legong dengan pelajar terbanyak melibatkan 5.027 pelajar di Kota Denpasar

Bank Indonesia Libatkan 5.027 Pelajar di Denpasar Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari Legong

Bank Indonesia juga mencatat rekor MURI menyanyikan lagu Cinta Bangga Paham Rupiah.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024