Perwakilan Agama dan Kepercayaan Serukan 9 Poin Jaga Indonesia Damai Jelang Pemilu

Forum Peduli Indonesia Damai (FPID)
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Pimpinan dan perwakilan umat beragama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) menyerukan sembilan poin untuk menjaga perdamaian Indonesia jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Hal tersebut disampaikan perwakilan umat beragama di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta Gereja Katedral, Jakarta Pusat pada Rabu, 6 Desember 2023.

Dalam deklarasi Indonesia damai tersebut hadir Marsyudi Syuhud mewakili MUI. Kemudian Muhammad Izul Muslimin mewakili Muhammadiyah.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Lalu adapula Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo mewakili Agama Katolik, kemudian adapula Pdt. Gomar Gultom mewakili Pimpinan Agama Kristen, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya  mewakili pimpinan Agama Hindu.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Prof. Philip K. Wijaya mewakili pimpinan Agama Buddha, Xs. Budi S. Tanuwibowo mewakili Pimpinan Agama Khonghucu dan Sri Eko Sriyanto Galgendu mewakili unsur kepercayaan.

"Didasari rasa keprihatinan yang sangat mendalam terhadap kondisi kehidupan kebangsaan kita merujuk pada fenomena Politik Nasional yang berpeluang dan berpotensi destruktif, serta demi dan untuk masa depan Indonesia dan Demokrasi Indonesia, dengan ini Forum Peduli Indonesia Damai menyerukan kepada seluruh warga bangsa dan seluruh Pemangku Kepentingan Bangsa untuk turut serta melaksanakan sembilan hal ini," kata Marsyudi Syuhud.

Syuhud juga berharap agar Indonesia selalu damai dalam segala hal. Baik dalam keadaan pemilu, ataupun keadaan ekonomi yang masih terbilang kurang baik.

"Kami menyampaikan ini forum indonesia, forum peduli indonesia damai tentunya mengharapkan intinya indonesia damai. Entah itu dalam keadaan lagi pemilu, entah itu dalam keadaan ekonomi yang masih kurang baik, entah itu dalam keadaan apapun saja, yang penting damai-damai saja," ucapnya.

Syuhud juga mengatakan bahwa Indonesia dapat menggelar pemilu sesuai dengan tepat waktu. Selain itu juga, harus menjalankan pemilu dengan jujur, adil, bebas, rahasia dan bermartabat.

"Pemilu tadi sudah disampaikan semua bahwa harapannya sesuai point 6, ini. Kita pemilu tepat waktu, berjalan dengan baik, ikuti aturan-aturannya. Itu saja, jujur, adil. Langsung, umum, bebas dan rahasia dan bermartabat," kata dia.

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.

Photo :
  • Dok. VIVA

Sembilan poin seruan tersebut dibacakan oleh masing-masing perwakilan agama. Ke-sembilan poin tersebut yakni:

1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia, serta mengedepankan dan mengutamakan Kepentingan Nasional di atas kelompok/golongan, dan atau kepentingan partai politik. kepentingan pribadi,

2. Meneguhkan kembali Konsensus Kebangsaan Indonesia Berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945, dalam seluruh aspek kehidupan Kemasyarakatan, Kebangsaan dan Kenegaraan.

3. Mendesak terselenggaranya Pemilihan Umum (Pemilu) Tepat Waktu, Aman, Damai, Jujur, Adil, Bebas, Rahasia, Transparan dan Bermartabat, serta mendesak terwujudnya Netralitas Penyelenggara Pemilu, Netralitas Aparatur Negara, Netralitas Aparatur Pemerintah dan Netralitas Aparatur Desa/Kelurahan dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif.

4. Menjaga dan mewujudkan Stabilitas Sosial, Stabilitas Politik dan Stabilitas Keamanan Nasional, serta menghentikan, mencegah dan menghindari berbagai upaya adu domba, penyebarluasan berita bohong (hoax) yang berpotensi memecah-belah bangsa dan menghentikan aktivitas dan skenario konflik sosial dan konflik politik yang bisa mengarah pada situasi destruktif dan chaos.

5. Membangun Kesiapsiagaan Nasional untuk mewaspadai berbagai kemungkinan turbulensi politik dan berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan keamanan, yang berbahaya dan merugikan kepentingan Nasional.

6. Mendesak Pemulihan Rasa Keadilan untuk Rakyat, Membersihkan Institusi Penegak Hukum dari unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Melakukan Pengawalan Berbagai Upaya Penegakan Hukum, sesuai dengan Amanat Perundang undangan dan Hati Nurani Rakyat.

7. Mendorong terwujudnya "Rekonsiliasi Nasional" dan Keakraban diantara para Pemimpin Bangsa, menyelamatkan Kehidupan Bangsa, kehidupan demokrasi yang beretika, dan lebih serius mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

8. Menyerukan kepada semua Warga Bangsa untuk menggelorakan doa dan menggerakkan kekuatan spiemal war dan untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Mengajak seluruh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat Tradisi di seluruh Indonesia, untuk merapatkan barisan, memperkokoh serta meneguhkan Solidaritas Sosial dan Solidaritas Kebangsaan, sebagai Gerakan Indonesia Damai di semua tingkatan, secara terpadu dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya