104 Sekolah di Kapuas Hulu Terendam Banjir, Aktivitas Sekolah Secara Online

Salah satu sekolah di yang terdampak banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sekolah terdampak banjir diinstruksikan gelar kegiatan belajar mengajar secara daring.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Kalbar – Sejumlah aktivitas masyarakat terdampak karena banjir yang semakin hari semakin meluap, di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar). 

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi mengatakan aktivitas belajar mengajar salah satu yang terdampak banjir. 

“Bencana banjir menghambat sejumlah aktivitas masyarakat. Meluapnya banjir ini terjadi sejak pekan lalu, sekitar tanggal 19 Januari 2024,” ucap Petrus, Selasa 23 Januari 2024.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Petrus menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun pertanggal 19 Januari, setidaknya ada 104 sekolah di Kapuas Hulu terendam banjir. Sejumlah sekolah ada yang diliburkan, ada pula yang masih masuk sekolah. 

Salah satu sekolah di yang terdampak banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sekolah terdampak banjir diinstruksikan gelar kegiatan belajar mengajar secara daring.

Photo :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)
Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

“Terdiri dari TK/PAUD 24 sekolah, SD 66 sekolah, SMP 14 sekolah yang sudah terdampak banjir,” ucapnya.

Atas kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada setiap sekolah yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu untuk menyesuaikan situasi banjir yang ada di sekolahnya. 

Menurut Petrus, jika banjir berlangsung lama maka proses belajar mengajar dapat disesuaikan dengan situasi.

"Bisa sistem belajar di rumah khususnya belajar online, saya harap agar aset-aset sekolah itu diamankan pihak sekolah,” lanjutnya. 

Sementara itu, Kasatgas Informasi BPBD Kalbar Daniel menjelaskan bencana banjir ini diakibatkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi, hingga meluapnya sejumlah sungai di Kapuas Hulu, dan Danau Sentarum. 

“Untuk kecamatan di Hilir Kapuas Hulu mulai dari Silat Hilir, Semitai, Suait, Selimau, Jongkong ini semuanya sudah terdampak,” ucapnya. 

Banjir kali ini berdampak pada 30.169 jiwa yang merusak 2 rumah dan 1 jembatan, serta 107 unit fasilitas umum yang terjadi di 50 desa dari 11 kecamatan. 

Debit air di Sungai Melawi juga sudah sangat tinggi, ditambah dengan Danau Sentarum yang terus meluap sehingga air yang merendam di sejumlah kecamatan sangat lambat menurunnya. 

Bahkan hingga hari ini air diketahui semakin naik terus. Meskipun di perhuluan tidak hujan lagi, tapi debit air yang ada di Danau Sentarum sudah sangat banyak dan sangat mempengaruhi situasi masyarakat di beberapa kecamatan.

"Salah satu yang paling berdampak itu proses belajar mengajar,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya