- Antara/ Basrul Haq
VIVAnews - Insiden tewasnya dua anggota DPR RI yang tenggelam di Laut Bunaken, Sulawesi Utara, saat kunjungan kerja, kemarin sore, tidak hanya disebabkan oleh gelombang tinggi 2 meter yang menghantam kapal, diduga karena sebab lain.
Juru Bicara Polda Sulawesi Utara, AKBP Benny Bella menyatakan, hingga kini polisi masih terus memeriksa saksi dan pemilik, serta nahkoda kapal yang diduga lalai dalam mengoperasikan perahu. Termasuk memeriksa kapal dan peralatan darurat yang dibawanya.
"Alat-alat yang digunakan pemilik kapal kemungkinan adanya kerusakan pelampung atau tidak cukup tersedia berada di perahu tersebut," kata AKBP Benny Bella ketika dihubungi VIVAnews dari Makassar, Minggu, 8 Agustus 2010. Sehingga saat peristiwa terjadi, peralatan (pelampung) tidak dapat digunakan maksimal.
Selain itu juga, polisi memeriksa kondisi kapal yang ditumpangi dua anggota DPR itu, dimana kapal yang digunakan tergolong tipe B, yang bahan-bahannya terbuat dari kayu.
"Itu kebanyakan digunakan untuk penyeberangan biasa ke Bunaken," tuturnya.
Sementara, kapal yang tipe C yang dimiliki oleh Kepolisian biasa digunakan saat lagi kosong, karena semua digunakan untuk membantu pengungsi korban gunung meletus di Karangeteng.
Seperti diketahui, kecelakan kapal bernama Ex Rogero terjadi sekitar pukul 12.00 WITA, usai kunjungan kerja anggota Komisi III DPR RI. Kapal yang hampir mendarat di dermaga itu kemudian terlempar dan langsung terbalik.
Dua orang tercatat tewas dalam peristiwa itu, yakni Setia Permana, anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan dan Wahyuninurbani, istri anggota DPR-RI Sucipto.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Jarimu Harimaumu” pada tanggal 26 April 2024 di Jakarta Barat.
