- ANP
VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara mendadak memutuskan menunda kunjungan kenegaraan ke Belanda pada siang ini. Padahal presiden sendiri sudah bersiap, dan sebagian rombongan sudah naik ke pesawat.
Salah satu alasan pembatalan itu bahwa di negara bekas penjajah Indonesia itu sedang digelar persidangan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Gugatan itu diajukan oleh Republik Maluku Selatan (RMS).
RMS minta pengadilan HAM di negeri itu untuk menangkap Yudhoyono pada saat kunjungannya ke Belanda, Rabu 6 Oktober 2010 mendatang.
"Itu menyangkut harga diri dan kehormatan kita sebagai bangsa. Saya tahu itu adalah pengadilan biasa, tapi ini menyangkut harga diri," kata SBY.
Apa sebenarnya yang diinginkan RMS?
Seperti dimuat situs berbahasa Belanda, NOS, Sabtu 2 Oktober 2010, Presiden RMS di pengasingan, John Wattilete meminta pengadilan menangkap Yudhoyono atas dugaan pelanggaran HAM.
Selain itu, Wattilete juga meminta pemerintah Indonesia menghentikan apa yang dia sebut sebagai penahanan dan penyiksaan para pendukung RMS di Indonesia.
Wattilete juga mempertanyakan di mana kubur salah satu pemimpin RMS, Chris Soumokil -- yang tewas pada 1966 dalam eksekusi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Sementara, seperti dimuat situs De Telegraaf, Senin 4 Oktober 2010, pendukung RMS bahkan merencanakan demonstrasi besar-besaran yang diperkirakan diikuti 1.000 orang Kamis (7/10) mendatang.
Sang Presiden RSM itu mengaku bahwa, "Saat ini ada 93 orang ditahan karena mendukung RMS. Amnesti Internasional dan Human Right Watch telah melaporkan kasus ini," kata Wattilete.
baca juga
Cerita Ririn Dwi Aryanti soal Suaminya
Inilah Wanita yang Paling Diinginkan Pria Sedunia
Justin Beiber Penyanyi Remaja Termahal Sejagat
Wanita-Wanita Cantik Ini Hadir di Pameran Mobil Dunia
Foto-foto Mobil Super Mewah Sultan Bolkiah