- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ledakan penduduk yang mulai menggejala membutuhkan sebuah kementerian sendiri khusus kependudukan. Kementerian berfungsi untuk mengoordinasi segala sesuatu yang menyangkut kependudukan di Indonesia, negara berpenduduk kelima terbesar di dunia.
"Masalah tenaga kerja, sosial, kesehatan dan perumahan semuanya terkait kependudukan. Pemerintah menganggap penduduk tidak terlalu penting," kata pengamat perkotaan dan kependudukan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 29 Januari 2011.
Menurut Yayat, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta orang tidak serius menangani persoalan kependudukan. Indonesia kalah dengan negara lain dengan luas wilayah yang lebih sempit dalam mengendalikan penduduk. Yayat menyatakan, perlu ada lembaga dengan kekuatan lebih setingkat menteri yang mengatasi masalah penduduk lintas sektor.
"Masalah kependudukan tidak dapat diselesaikan di tingkat bawah. Harus ada lembaga yang mengaturnya," kata dia.
Namun, membentuk sebuah kementerian membutuhkan waktu. Ia memperkirakan Kementerian Kependudukan baru dapat terealisasi pada 2014 mendatang.
Sambil menyusun lembaga itu, disarankan, "Perkuat kemampuan badan kependudukan yang ada saat ini."
Bila tidak, Yayat melanjutkan, ketimpangan kependudukan antara daerah padat dan jarang penduduk makin kentara. Yang paling nyata, makin menurunnya daya dukung daerah perkotaan.
Kota Jakarta misalnya, hanya mampu menampung jumlah optimal 8 juta jiwa penduduk. Namun ibukota telah menjadi tempat tinggal 9,6 juta jiwa pada 2010. Angka kelahiran DKI Jakarta mencapai 145ribu jiwa, belum lagi migrasi dari luar kota.
"Akar masalah penduduk terlalu padat, sehingga sulit menyediakan layanan dan sarana. Kita akrab dengan bencana karena daya dukung lingkungan yang tak lagi sesuai," katanya.
Witan Sulaeman Pecah Kepala Saat Timnas Indonesia Vs Guinea, Sang Istri Langsung Ungkap Kondisinya
Witan Sulaeman mengalami benturan kepala dari salah satu pemain Guinea U-23, Issiaga Camara. Akibatnya, ia harus mendapatkan perawatan dan memakai perban di kepala.
