Evakuasi dari Mesir Tiba di Jakarta Siang Ini

Aksi demonstrasi di Mesir
Sumber :
  • AP Photo/Ben Curtis

VIVAnews -- Pesawat Boeing 747-400 milik Garuda Indonesia yang dikirim pemerintah tiba di Mesir Selasa kemarin, ketika sejuta demonstran yang menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur,meriuh di seluruh negeri itu.

Evakuasi warga Indonesia pun dilakukan dengan penuh perjuangan dan banyak rintangan. Mulai dari persoalan pesawat yang harus tertahan di Jeddah karena masalah izin dan proses penjemputan yang terhambat lantaran penggunaan bus besar dilarang.

Juga, "situasinya darurat, ada beberapa daerah yang diblokade, last minute harus melewati daerah-daerah yang krusial," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Internasional Kementrian Luar Negeri Tatang Budiutama Razak saat dihubungi VIVAnews, Rabu 2 Februari 2011.

Karena penggunaan bus besar dilarang, tambah dia, satu persatu WNI diangkut taksi atau mobil kecil. "Di saat-saat terakhir ada juga yang membatalkan diri, ada juga yang tiba-tiba datang," jelas Tatang.

Namun, akhirnya sekitar 400 WNI bisa dievakuasi dari negara yang sedang bergolak itu. Saat ini mereka masih dalam perjalanan. "Rencananya tiba jam 13.00 di Bandara Soekarno-Hatta. Ada beberapa pejabat yang akan menyambut," kata Tatang.

Bagaimana dengan WNI yang domisilinya tidak di Jakarta? Dijelaskan Tatang, setelah dari bandara, mereka akan diarahkan ke Wisma Haji Pondok Gede, khususnya untuk yang berasal dari luar kota.

Dia menambahkan, setelah kloter yang pertama ini tiba, pemerintah kemungkinan besar akan mengirimkan armada evakuasi lagi ke Mesir. Namun, waktunya belum ditentukan. "Itu sangat tergantung permintaan warga negara Indonesia, menurut Dubes kita di sana ada juga yang tak mau pulang," kata Tatang.

Tapi, tak perlu kahwatir. Ditegaskan Tatang, tak ada batasan waktu bagi upaya penyelamatan para WNI. "Sepanjang situasi tidak kondusif dan warga negara meminta perlindungan."

Untuk warga yang masih tinggal di Mesir, selain lewat jejaring informasi, KBRI telah menyediakan 20 posko dan tiga titik pembagian logistik. "Ada toko-toko yang sudah buka, walau logistik agak langka, masih ada," kata dia.

Tatang mengimbau keluarga di Indonesia tidak terlalu khawatir dengan kondisi orang-orang terdekat di Mesir . "Keluarga di sini bersabar, tidak perlu khawatir karena komunikasi sulit. KBRI berkerja semaksimal mungkin, sudah ada posko dan titik yang disiagakan."

Sementara, belum jelas kapan Mesir mereda. Pernyataan Hosni Mubarak di layar televisi, menyusul aksi demo besar-besaran, masih jauh dari tuntutan demonstran.

Meski tak lagi ingin ikut pemilu dan siap mengalihkan kekuasaab, Mubarak bersikukuh tak akan mundur dan enggan meninggalkan negaranya. Mantan komandan angkatan udara itu memilih mati di tanah Mesir.

2 Sektor di Indonesia Jadi Sasaran Empuk Ransomware, Temuan Unit 42
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad

Kabar Terbaru soal Susunan Nama Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan susunan menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran belum dibahas secara matang.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024