Pengiriman TKI ke Negara Rawan Konflik Distop

Pemulangan TKI Bermasalah : Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Pemerintah menutup sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara rawan konflik. Dalam siaran pers Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, negeri rawan konflik itu meliputi Libya, Mesir, Oman, Tunisia, Yaman, Bahrain, dan Lebanon.

“Dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di negara-negara yang rawan konflik yang bisa membahayakan TKI, pemerintah memutuskan untuk menutup sementara pengiriman TKI,“ kata Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di kantor Kemenakertrans, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2011.

Muhaimin mengatakan, dengan keputusan tersebut, maka perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) tidak boleh lagi melakukan pengiriman TKI ke Libya dan Mesir untuk sementara waktu. 

“Untuk memastikan penutupan pengiriman TKI ke Libya dan Mesir, saya menginstruksikan kepada BNP2TKI dan Dinas-dinas Tenaga kerja di daerah untuk memperketat pengawasan agar tidak ada pengiriman TKI ke dua negara itu,” kata Muhaimin. 

Pemerintah akan fokus terhadap keselamatan TKI yang sedang bekerja di negara-negara yang rawan konflik dan peperangan. "Jangan sampai para TKI itu turut menjadi korban di luar negeri," tuturnya.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

Penutupan sementara pengiriman TKI itu dilakukan hingga situasi dan kondisi di kedua negara itu kembali kondusif.

259 WNI di Libya Dievakuasi

Sementara itu, 259 warga negara Indonesia yang sebagian besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Libya telah berhasil dievakuasi ke Kedutaan Besar Indonesia di Tunis, Tunisia. Mereka terdiri atas 201 TKI sektor konstruksi yang ditempatkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Wijaya Karya Tbk.

Selain itu, terdapat 12 TKI perusahaan lain, yakni dari PT Pertamina dan PT Medco Energi Internasional Tbk, 22 TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), dan 18 mahasiswa perguruan tinggi di Libya. Sebelumnya, pada Jumat, KBRI Tunis juga mengevakuasi enam TKI yang bekerja pada perusahaan konstruksi Malaysia di Tripoli.

"Mereka dievakuasi dari Tripoli, Libya dengan pesawat Airbus A-300 yang disewa oleh KBRI Tunis dari perusahaan penerbangan Tunisair, dan tiba di Bandara Internasional Tunis Carthage, Sabtu pukul 23.45 waktu setempat," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat.

Dari 259 TKI yang sudah berhasil dievakuasi itu, para TKI dari Wijaya Karya akan dipulangkan lebih dulu menuju Jakarta, pada Selasa 1 Maret 2011, dan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu 2 Maret 2011, pukul 21.30 WIB.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

Mereka diterbangkan dengan pesawat Emirates EK 748, transit di Dubai serta melanjutkan penerbangan dengan Emirates EK 358 ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Mengutip data Kementerian Luar Negeri, Jumhur menjelaskan sekitar 800-900 orang Warga Negara Indonesia (WNI) berada di Libya. Jumlah itu di antaranya TKI formal bidang konstruksi dan perminyakan, yang ditempatkan berbagai perusahaan Indonesia melalui anak perusahan di sana. TKI formal jenis ini berkisar 500-600 orang, sisanya merupakan TKI informal PLRT dan mahasiswa.

Menurut Jumhur, tidak semua TKI yang dievakuasi ke Tunis akan dipulangkan ke Tanah Air, karena masih menunggu perkembangan situasi di negara Libya. "Jika kondisinya sudah kembali kondusif, bisa saja mereka dikembalikan ke tempat kerja di Libya," ujarnya. (art)

Rizky Nazar dan Syifa Hadju

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024