Cuci Otak Mahasiswa, Polisi Kejar 6 Orang

Peserta SNMPTN berjibaku mengerjakan soal di Kampus Unair
Sumber :
  • SP/Eko Suswantoro

VIVAnews - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mencatat sedikitnya ada enam nama yang diduga merekrut dan memberi materi 'cuci otak' kepada sejumlah mahasiswa di Malang, Jawa Timur. Mereka adalah NJ, FK, AD, AN, DS, VN dan MM.

"Ini data yang kami kumpulkan dari tim. Selanjutnya, Polda terus mengumpulkan informasi tentang keberadaan mereka, guna dimintai keterangan," kata Kepada Bidang (Kabid) Humas Polda Jatim, Kombes Pol Rahmat Mulyana, Senin, 25 April 2011. Meski demikian, kepolisian belum menetapkan keenam orang ini sebagai tersangka.

Untuk mengungkap peristiwa itu, penyidik masih menghadapi kendala, di antaranya sejumlah korban masih labil sehingga tidak banyak keterangan yang bisa digali mengenai bagaimana mereka bisa sampai terjerumus ke kelompok yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia (NII).

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan modus operandi cuci otak mahasiswa yang diawali dari diskusi di berbagai tempat secara berpindah-pindah. Lokasinya, mulai dari kampus sampai pusat-pusat perbelanjaan di kawasan Malang.

Untuk kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dimulai dengan aktifnya MM, seorang mahasiswi cantik berjilbab, yang terus 'berburu' simpatisan. Jaringan MM pun terjalin dengan bergabungnya RS dan AAP.

Dari mereka berdua kemudian direkrut AJF. Sementara, di catatan polisi nama AAP warga Bambe, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu disebut paling banyak merekrut sejumlah mahasiswa. Diantaranya, RE, MR, WD, RYM, MRK, FZ, dan MR mahasiswa asal Kupang yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Peran AAP paling dominan yakni merekrut tujuh nama tersebut," lanjut Rahmat. Terkait posisi dan keberadaan AAP, polisi belum bersedia menceritakan sepak terjangnya. Dijelaskan, AAP saat ini sudah kembali berada di rumah.

"Tetapi penyidik belum mendapat banyak keterangan, karena kondisinya masih labil," terang Kabid Humas Polda Jatim yang menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Kompes Pol Pudji Astuti itu.

Sementara polisi juga terus fokus melacak keberadaan MR yang belum diketahui keberadaannya. Terkait itu, ia minta semua pihak mau memberikan informasi tentang MR, khususnya mereka yang kenal atau dekat dengan MR. "Itu penting, selain untuk menyelamatkan MR juga mencegah adanya korban lainnya," harap Rahmat. (eh)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan
Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On

Ini Alasan Nathan Tjoe-A-On tak Ambil Penalti saat Timnas Indonesia Tekuk Korea Selatan

Sosok Bek Timnas Indonesia U23, Nathan Tjoe-A-On tidak mengambil penalti saat Garuda Muda menaklukkan Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia U23 Jumat, 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024