- flickr.com
VIVAnews - Muhammad Nazaruddin, Bendahara Umum Partai Demokrat yang baru saja dinonaktifkan, tampak tidak puas dengan keputusan Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang mencopot dia dari jabatannya.
Tidak hanya itu, Nazaruddin bahkan menduga ada sejumlah kader Partai Demokrat yang mengambil keuntungan dari kasus yang melibatkan dirinya.
"Saya menduga ada beberapa kader yang 'bermain'. Seharusnya mereka jangan 'bermain' ini," kata Nazaruddin kepada VIVAnews, Senin malam, 23 Mei 2011.
Nazaruddin mengatakan, soal kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Kementerian Pemuda dan Olahraga seharusnya ditangani secara hukum. "Seharusnya ditangani KPK," ucap Nazar.
Karena itu, Nazaruddin pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tetap berada di ranah hukum dalam menangani kasus ini. "KPK jangan terbawa isu politik dengan pemecatan ini," ucap Nazaruddin.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin meminta semua pihak menghormati asas praduga tak bersalah dalam kasus Nazaruddin. KPK pun diminta menindaklanjuti kasus ini secara profesional. (umi)
Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Bagi karyawan yang bekerja di Jakarta dengan rata-rata gaji UMR, atau upah minimum regional sebesar Rp5 jutaan, ada beberapa mobil baru yang bisa dibeli dengan kredit....
