- Antara/ Muhamad Nasrun
VIVAnews - Paket bom yang meledak di swalayan di Lubuk Lingau, Sumatera Selatan, sengaja dikirim menggunakan jasa travel. Bom itu diambil dari sebuah rumah makan di Sekayu pada Jumat, 17 Juni 2011, dan dikirim untuk Indra Sumarjono, pemilik swalayan.
Menurut keterangan Juru Bicara Polda Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar, Sabaruddin Ginting, pengirim paket sengaja menghubungi jasa travel melalui telepon. Si pengirim lalu meminta barangnya diambil di rumah makan.
"Bersama sejumlah penumpang travel, bom itu dibawa ke Lubuk Lingau. Masih diselidiki siapa pengirim dan apa tujuannya," ujar Sabaruddin, saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 18 Juni 2011.
Ia juga menjelaskan paket bom dijemput sopir travel kemudian dibawa ke pool mobil. Lalu, diantar oleh orang lain menuju swalayan.
"Di data dulu di pool, lalu dikirim oleh petugas lain ke swalayan," katanya.
Sejauh ini, Polda Sumsel, telah memeriksa empat orang yang terkait dengan pengiriman bom. Mereka adalah pemilik mobil BG 2336 HD berinisial A, yang digunakan untuk mengantar paket. Lalu DD, orang yang menjemput paket, DY, sopir mobil pengantar paket, dan AN, yang mengantar paket ke swalayan.
Paket bom itu sebenarnya sudah diterima petugas swalayan sejak Jumat, 17 Juni 2011 kemarin. Tapi, baru diserahkan petugas keamanan kepada pemilik swalayan, Indra Sumarjono, pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00. (eh)