Perundingan Damai Israel-Palestina

Gus Dur Dukung Hillary Clinton

VIVAnews - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung pemikiran bahwa untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, faksi Hamas di Palestina dan Israel harus menghentikan kekerasan.

Penampakan AHY Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Bareng Ribuan Warga Banyuwangi

Pemikiran itu diajukan calon Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam perundingan hari ini. Perundingan ini dilakukan setelah terjadi kesepakatan genjatan senjata antara Israel-Palestina.

“Itu sudah tepat,” kata Gus Dur dalam konferensi pers di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat, Minggu 18 Januari 2009. Gus Dur didampingi putrinya, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid).

Nisa 'Ratu Narkoba' Asal Aceh dan 5 Terdakwa Dituntut Mati di PN Medan

Menurut Gus Dur selain penghentian kekerasan kedua pihak, syarat perdamaian di kedua wilayah itu terjadi bila Israel diakui sebagai negara. Setelah itu status negara itu diberikan, maka pengakuan terhadap Palestina juga akan diberikan oleh Israel.

Gus Dur juga mendukung pemikiran Hillary bahwa perundingan damai berhasil bila dua faksi di Palestina, Fatah dan Hamas, juga dilibatkan.

Bertambah Usia, Perjalanan Perusahaan Properti Ini Makin Bertumbuh Sukses

“Karena yang butuh perundingan itu Hamas dan Palestina, bukan Israel,” kata dia.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.

Tiga BUMN Ini Kolaborasi Perluas Layanan Pengujian Berstandar Internasional

Holding BUMN Jasa Survei, IDSurvey melalui tiga entitasnya memperluas layanan laboratorium pengujian berstandar internasional.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024